KONTAN.CO.ID – JAKARTA. PT VKTR Teknologi Mobilitas Tbk (
VKTR) melaporkan penggunaan dana hasil
initial public offering (IPO). Emiten produsen kendaraan Listrik ini telah merealisasikan capex senilai Rp 178,30 miliar per Desember 2023. Jumlah ini setara dengan 21% dari total rencana penggunaan dana hasil IPO yang mencapai Rp 855,31 miliar. Dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Senin (15/1), Direktur VKTR Achmad Amri Aswono Putro merinci, sebanyak Rp 18,22 miliar telah digunakan untuk belanja modal. Lalu, sebanyak Rp 21,46 miliar untuk pelunasan Sebagian utang kepada PT Tambara Tama Mandiri (TTM). Sebanyak Rp 11,94 miliar untuk pelunasan utang VKTR kepada PT Andara Multi Sarana (AMS)
Baca Juga: VKTR Serah Terima Hak Paten dan Inovasi Kendaraan Listrik dengan PENS Kemudian, sebanyak Rp 126,66 miliar digunakan sebagai modal kerja. Per Desember 2023, VKTR belum merealisasikan penyertaan modal ke anak usaha, yang direncanakan menghabiskan Rp 100 miliar. Adapun sisa dana IPO yang belum digunakan VKTR, yakni sebanyak Rp 677,00 miliar, ditempatkan ke beragam jenis penyimpanan, mulai dari deposito hingga giro. Sebanyak Rp 60,91 miliar ditempatkan di deposito PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan imbal hasil/suku bunga 3,75%. Sebanyak Rp 145 miliar ditempatkan di deposito BBCA dengan suku bunga 3,50%. Kemudian, sebanyak Rp 200 miliar ditempatkan di deposito PT Bank KEB Hana Indonesia dengan suku bunga 5,25%. Sebanyak Rp 23 miliar ditempatkan di deposito PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) dengan suku bunga 5,50%
Lalu, VKTR menempatkan Rp 100 miliar di instrumen deposito di PT Bank Mayapada Internasional Tbk (MAYA) dengan suku bunga 7,50%. Terakhir, instrumen giro di BBCA sebanyak Rp 148,09 miliar dengan suku bunga 1,90%. Adapun VKTR melantai di BEI pada 19 Juni 2023. Dengan melepas sebanyak 8,75 miliar dan dengan harga IPO sebesar Rp 100 per saham, emiten terafiliasi Grup Bakrie ini meraup dana segar Rp 875 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Handoyo .