KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lambatnya serapan beras yang dilakukan oleh Perum Bulog disebabkan masa transisi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa. Dwi bilang peralihan BPNT menurunkan penyaluran beras oleh Bulog. "Ada kendala, sebelumnya Bulog menyalurkan beras sejahtera (Rastra) kemudian penyaluran menurun hanya tinggal sepertiga akibat BPNT," ujar Dwi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/4). Padahal saat ini harga gabah di tingkat petani sedang jatuh. Jatuhnya harga Gabah Kering Panen (GKP) disebabkan telah masuknya puncak panen raya di sejumlah wilayah.
Serapan lambat karena Bulog masih transisi bantuan pangan non tunai (BPNT)
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lambatnya serapan beras yang dilakukan oleh Perum Bulog disebabkan masa transisi Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT). Hal tersebut diungkapkan oleh pengamat pertanian Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas Santosa. Dwi bilang peralihan BPNT menurunkan penyaluran beras oleh Bulog. "Ada kendala, sebelumnya Bulog menyalurkan beras sejahtera (Rastra) kemudian penyaluran menurun hanya tinggal sepertiga akibat BPNT," ujar Dwi saat dihubungi Kontan.co.id, Rabu (3/4). Padahal saat ini harga gabah di tingkat petani sedang jatuh. Jatuhnya harga Gabah Kering Panen (GKP) disebabkan telah masuknya puncak panen raya di sejumlah wilayah.