Serasi Autoraya bidik tambang



JAKARTA. Pertumbuhan bisnis yang tidak sesuai target memaksa PT Serasi Autoraya (SERA) lebih agresif mengincar target pasar baru. Perusahaan di bidang jasa penyewaan kendaraan bermotor ini berencana merangsek daerah terpencil guna menggenjot laju bisnis. Daerah tesebut adalah areal pertambangan besar seperti di Kalimantan yang sebagai surga tambang batubara.

Maklum, pertumbuhan bisnis anak usaha PT Astra International Tbk ini meleset dari target yang dicanangkan. Awalnya, pihak manajemen menargetkan pertumbuhan bisnis sebesar 20% tahun lalu, tapi realisasinya cuma mentok diangka 18% saja. Manajemen Serasi Autoraya pernah menyatakan kepada KONTAN bahwa mereka mencanangkan target pendapatan di 2012 mencapai Rp 3 triliun.  Ini artinya, target tersebut sepertinya tidak tercapai.

Nah, dengan menyasar pasar baru di wilayah pertambangan, Serasi Autoraya optimistis target pertumbuhan bisnis sebesar 20% di tahun ini bisa tercapai.


Jefri Sirait, Direktur Operasional PT Serasi Autoraya mengatakan untuk mengejar target tersebut, mereka akan membuka cabang baru di lokasi yang dekat area pertambangan. Diharapkan gerai penyewaaan kendaraan bermotor berlabel Toyota Rent a Car (TRAC) bisa beroperasi di semester dua tahun ini. "TRAC akan masuk melalui pembukaan cabang baru di kota kedua  dan ketiga dalam satu provinsi," ujarnya kepada KONTAN (3/2).  Daerah yang dibidik SERA adalah Palangkaraya dan Sampit (Kalimantan Selatan),  Kota Tanjung (Kalimantan Selatan), Samarinda, Tanjung Reden, dan Batu Kajang di Kalimantan Timur dan sejumlah area di Kalimantan Barat.  

SERA pun ingin membuka cabang baru di Pulau Halmahera di tahun ini juga. Maklum, di wilayah ini bertengger penambang nikel yang lumayan besar yakni PT Weda Bay Nickel. "Kami ingin menyasar penambang yang besar," kata Jefri.

Lewat perluasan cakupan pasar ini, Jeffri menargetkan kontribusi pendapatan sewa dari industri tambang tahun ini bisa melesat hingga 40%.

Gencarnya SERA merangset wilayah tambang ada sebabnya. Marjin usaha penyewaan di daerah yang sulit seperti wilayah pertambangan cukup menggiurkan. "Kami ingin fokus menguatkan high margin," katanya tanpa memerinci lebih lanjut soal besaran marjin itu.

Kini, TRAC memiliki 35.000 unit kendaraan dan sekitar 70% tipe sport utiliy vehicle (SUV). Tahun ini mereka akan tambah 7.000 armada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon