Serbia Ingin Jadi Hot Spot Film Hollywood



BEOGARD. Siapa bilang film tidak bisa membuat ekonomi sebuah negara bisa tumbuh. Coba tanyakan hal ini ke pemerintah Serbia. Salah satu negara pecahan Uni Sovyet ini kini memandang penting kontribusi film terhadap roda ekonomi negara Eropa Timur itu.

Saat ini negara Eropa Timur, salah satunya Serbia, kerap menjadi tempat syuting film dari produser film ternama, termasuk dari Hollywood. Maklum, pemandangan alam Serbia dan negara Eropa Timur lainnya sangat menggoda para insan perfilman dunia. Apalagi setelah konflik politik di Eropa Timur serta Serbia mulai reda. “Gejala ini jelas memberi efek bagus bagi ekonomi kami,” kata Nadica Momirov, Menteri Kementrian Kebudayaan Serbia.


Nadica pantas tersenyum, pasalnya Serbia baru saja menjadi tempat syuting film yang diadaptasi dari Shakespeare bertajuk Coriolanus. Film arahan Raplh Fiennes ini sempat mendapat publikasi luas. Yang membuat orang, terutama insan perfilman dunia, mengalihkan perhatian sejenak ke Serbia.

Alhasil, parlemen Serbia berencana bakal mengajukan rancangan kebijakan menawarkan insentif pajak atau potongan bagi produser film internasional bulan depan.

Bagi produser film internasional, termasuk Colin Vaines, si produser Coriolanus, kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih membuat banyak produser film membuat film dengan anggaran ketat. “Sekarang ini, semakin sedikit orang yang mau menggelontorkan banyak uang untuk membuat sebuah film,” papar produser pembuat Gangs of New York dan Young Victoria ini.

Makanya, banyak produser film yang mengalihkan lokasi syuting di negara-negara Eropa Timur belakangan ini. Terlebih pilihan Vaines di Serbia masuk akal. Rupanya, ongkos membikin film di Serbia lebih murah ketimbang negara-negara Eropa Timur lainnya. Misalnya, ongkos membuat film di Serbia lebih murah 20%-30% ketimbang di Hungaria atau Ceko. Bahkan lebih miring 50%-60% ketimbang harus membuat film di lokasi-lokasi yang sudah umum, seperti London atau Paris.

Komisi Film Serbia memprediksi, pendapatan Serbia dari pembuatan film internasional bisa mencapai US$ 20 juta tahun ini. Atau naik dua kali lipat ketimbang tahun 2009 yang cuma meraih US$ 10 juta. Adapun di 2008 kontribusi pembuatan film internasional cuma US$ 6 juta.

Editor: Markus Sumartomjon