KONTAN.CO.ID -JAKARTA. Upaya penyebaran virus corona atau covid-19 harus dilakukan secara kompak. Tak hanya pemerintah, tapi juga harus dilakukan bersamaan dengan masyarakat. Apalagi, paparan virus corona tidak memilih, alias bisa terjadi kepada siapa saja. Bahkan, Presiden Amerika Serikat (AS) dan
first lady AS Melania Trump terpapar virus corona atau Civid-10 yang hingga kini belum ditemukan obatnya. Langkah yang kini diyakini di seluruh dunia saat ini adalah disiplin menggunakan masker saat beraktivitas, rajin mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir serta menjaga jarak alias sosial distancing.
Banyak studi yang menyebutkan bahwa penggunaan masker, semisal, efektif untuk mencegah dan menekan penyebaran corona. Salah satunya, penelitian Texas A&M University, University of Texas, University of California, dan California Institute of Technology yang membandingkan kasus infeksi Covid-19 di Italia dan New York sebelum dan sesudah kebijakan wajib menggunakan masker.
Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Minggu (4/10): 303.498 kasus, 228.453 sembuh, 11.151 wafat Hasil penelitian yang diterbitkan di Proceedings of the National Academy of Sciences tersebut menunjukkan, masker efektif mencegah infeksi virus corona di dua kota itu ketimbang kebijakan
lockdown. Penelitian itu menyebut, masker bisa mencegah lebih dari 78.000 kasus Covid-19 di Italia pada 6 April-9 Mei 2020, dan lebih dari 66.000 kasus Covid-19 di New York pada 17 April-9 Mei 2020. "Pakai masker saat di luar rumah dengan cara yang benar dan merupakan cara paling efektif untuk mencegah penularan virus corona antarmanusia," sebut penelitian itu. Agar lebih efektif, peneliti juga menyebut penggunaan masker di ruang publik perlu ditunjang praktik jaga jarak aman, disiplin karantina, dan pelacakan kontak dari pasien positif Covid-19. Tak salah jika banyak negara, termasuk kita menjadikan masker, jaga jarak sebagai jurus menekan penyebaran Covid-19. Di Indonesia, protokol kesehatan dengan mencuci tangan dengan air mengalir menjadi jurus tambahan menekan penyebaran dan penularan. Pemerintah meminta masyarakat untuk ingatpesanibu untuk menjalankan protokol kesehatan dengan 3 M yakni memakai masker,mencuci tangan, serta menjaga jarak dan menjauhi kerumunan Berdasarkan banyak penelitian juga, rajin mencuci tangan juga bisa menurunkan risiko penularan virus, termasuk virus Covid-19 sebesar 35%. “Jika disiplin dua langkah ini saja risiko penularan dari paparan virus corona bisa sampai 80%,” ujar Dr. Sugeng M.Biomed kepada Kontan akhir pekan lalu. Untuk itu, ingatpesanibu selalu, agar selalu menggunakan #pakaimasker dan #cucitanganpakai sabun. Saran Badan Kesehatan Dunia atau WHO, mencuci tangan dengan air mengalir selama 20 detik sabun atau antiseptic bisa mengurangi risiko penularan Covid-19.
“Risiko semakin mengecil jika kita semua disiplin menjaga jarak minimal 1 meter,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, pekan lalu. Jaga jarak, termasuk menghindari kerumunan menjadi jurus meminimalisir penularan sekaligus penyebaran hingga 85%. Jika disiplin protokol kesehatan 3M dilakukan serentak oleh semua masyarakat, penyebaran virus korona bisa ditekan jauh lebih cepat. “Displin pakai masker, cuci tangan, serta menjaga jarak harus menjadi adaptasi kebiasan baru secara massif,” imbuh Wiku. #satgascovid19 #ingatpesanibu #pakaimasker #jagajarak #jagajarakhindari kerumunan #cucitangan #cucitanganpakaisabun Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Titis Nurdiana