KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah kembali akan menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (6/7). Pada lelang kali ini, pemerintah menetapkan target indikatif sebesar Rp 33 triliun-Rp 49,5 triliun dari tujuh seri yang ditawarkan. Director & Chief Investment Officer Fixed Income Manulife Aset Manajemen Ezra Nazula yakin minat terhadap lelang besok masih akan tetap bagus seperti lelang sebelumnya. Asal tahu saja, pada lelang Selasa (22/6), jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 69,95 triliun. “Apalagi, pemerintah pada lelang besok juga akan menerbitkan seri benchmark SUN yang baru. Hal ini akan menopang permintaan lelang,” kata Ezra ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (5/7).
Adapun, pada lelang besok, pemerintah akan menerbitkan tiga seri baru yang akan menjadi seri benchmark untuk tahun depan. Ketiga seri tersebut adalah seri FR0090 yang akan jatuh tempo pada 15 April 2027, seri FR0091 yang jatuh tempo pada 15 Februari 2032, dan seri FR0092 yang jatuh tempo pada 15 April 2042. Baca Juga: Lelang SUN besok (6/7) akan diwarnai dengan penerbitan tiga seri baru Terkait pembayaran kupon seri baru, yakni FR0090, dan FR0091 yaitu semi-annually setiap tanggal 15 April dan 15 Oktober dengan pembayaran kupon pertama pada tanggal 15 Oktober 2021. Sementara untuk pembayaran kupon seri FR0092 juga secara semi-annually setiap tanggal 15 Juni dan 15 Desember dengan pembayaran kupon pertama pada tanggal 15 Desember 2021. Selain karena adanya seri baru yang akan diterbitkan, Ezra juga melihat sentimen global saat ini masih suportif seiring dengan yield US Treasury yang bergerak stabil. Sedangkan dari dalam negeri, likuiditas yang masih tinggi juga akan menjadi katalis positif untuk lelang besok. “Untuk seri yang diburu, kemungkinan besar seri-seri baru akan jadi incaran peserta mengingat kali ini merupakan lelang perdana untuk seri tersebut,” tutup Ezra. Baca Juga: Pemerintah sudah menggelar 12 kali lelang SUN dan SBSN selama 2021