KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan mengadakan lelang Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) pada hari ini, Selasa (9/6). Hasil lelang ini menunjukkan minat investor terhadap pasar SBSN Indonesia mulai kembali bergairah. Sebab jumlah penawaran yang masuk kali ini sebanyak Rp 28,64 triliun merupakan yang tertinggi dalam lelang SBSN sejak 10 Maret silam. Pada lelang SBSN 10 Maret tersebut jumlah penawaran yang masuk mencapai Rp 36,73 triliun. Sementara pada lelang setelahnya, penawaran yang masuk tak pernah melebihi Rp 20 triliun. Dari jumlah penawaran yang masuk, pemerintah hanya menyerap dana sebanyak Rp 9,5 triliun. Jumlah tersebut melampaui target indikatif pemerintah yang sebesar Rp 7 triliun.
Baca Juga: Pasar mulai kondusif, lelang SBSN mengantongi penawaran Rp 28,64 triliun Pada lelang kali ini, seri PBS002 yang akan jatuh tempo pada 15 Januari 2022 menjadi seri yang paling banyak diburu sekaligus dimenangkan pada lelang kali ini. Dana yang diserap pemerintah mencapai Rp 4,35 triliun, dengan
yield rata-rata tertimbang sebesar 6,02%. Associate Director Fixed Income Anugerah Sekuritas Indonesia Ramdhan Ario Maruto menyebut seri ini paling banyak diburu karena investor mencari seri bertenor pendek. Ramdhan menerangkan, seri pendek relatif tidak terlalu volatile. “Dengan kondisi saat ini, investor tentu ingin menekan risiko seminim mungkin. Oleh karena itu seri tenor pendek lebih diminati karena tidak terlalu
volatile,” ujar Ramdhan ketika dihubungi Kontan.co.id, Selasa (9/6).
Baca Juga: Hasil lelang sukuk negara, pemerintah menyerap Rp 9,5 triliun Sementara analis Fixed-Income MNC Sekuritas Made Adi Saputra menilai meski seri jangka pendek menjadi primadona, seri jangka panjang perlahan juga mulai dilirik. Selain itu, permintaan yield pada lelang kali ini secara keseluruhan juga mengalami penurunan dibanding lelang-lelang sebelumnya. “Pada lelang kali ini terjadi perebutan karena investor konvensional ternyata banyak yang masuk ke pasar SBSN. Dengan demikian bidding pun jadi agresif dan membuat
yield-nya pun lebih bersaing dan turun dibanding sebelumnya,” terang Made. Setelah seri PBS002, seri berikutnya yang paling banyak dimenangkan adalah seri PBS022 yakni sebesar Rp 2,45 triliun dengan
yield rata-rata 7,99%. Berikut daftar lengkap seri yang dimenangkan beserta
yield rata-ratanya: 1. SPN-S 19112020 yang jatuh tempo pada 19 November 2020. Pemerintah memutuskan untuk tidak menyerap dana penawaran dari seri ini. 2. PBS002 yang jatuh tempo pada 15 Januari 2022. Seri ini dimenangkan Rp 4,35 triliun dengan
yield rata-rata sebesar 6,02% 3. PBS026 yang jatuh tempo pada 15 Oktober 2024. Seri ini dimenangkan Rp 1,25 triliun dengan
yield rata-rata sebesar 6,51% 4. PBS023 yang jatuh tempo pada 15 Mei 2030. Seri ini dimenangkan Rp 550 miliar dengan
yield rata-rata sebesar 7,44%.
5. PBS022 yang jatuh tempo pada 15 April 2034. Seri ini dimenangkan Rp 2,45 triliun dengan
yield rata-rata sebesar 7,99% 6. PBS005 yang jatuh tempo pada 15 April 2043. Seri ini dimenangkan Rp 900 miliar dengan
yield rata-rata sebesar 8,28%.
Baca Juga: Kurs rupiah masih Rp 13.000-an per dollar AS, ini rate di money changer Jakarta Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Wahyu T.Rahmawati