KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serikat buruh menyebut program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebagai program sogokan pemerintah. Wakil Ketua Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI) Jumisih menilai JKP tak menyelesaikan masalah yang ada dalam sektor ketenagakerjaan. Buruh menuntut adanya jaminan dalam kepastian kerja. "Ini pemerintah sedang mau memberikan semacam sogokan kalau ada PHK tidak apa-apa toh ada JKP," ujar Wakil Ketua Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI) Jumisih saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/2). Padahal, buruh berharap pekerjaan yang ada saat ini bisa berkelanjutan. Adanya JKP juga tidak menghilangkan kekhawatiran buruh akibat hilangnya batasan waktu dalam perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).
Serikat buruh sebut program JKP sebagai sogokan, kenapa?
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Serikat buruh menyebut program Jaminan Kehilangan Pekerjaan (JKP) sebagai program sogokan pemerintah. Wakil Ketua Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI) Jumisih menilai JKP tak menyelesaikan masalah yang ada dalam sektor ketenagakerjaan. Buruh menuntut adanya jaminan dalam kepastian kerja. "Ini pemerintah sedang mau memberikan semacam sogokan kalau ada PHK tidak apa-apa toh ada JKP," ujar Wakil Ketua Federasi Serikat Buruh Persatuan Indonesia (FSBPI) Jumisih saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (4/2). Padahal, buruh berharap pekerjaan yang ada saat ini bisa berkelanjutan. Adanya JKP juga tidak menghilangkan kekhawatiran buruh akibat hilangnya batasan waktu dalam perjanjian kerja waktu tertentu (PKWT).