Serikat pekerja lumpuhkan Yunani sebagai aksi protes pemotongan anggaran negara



ATHENA. Serikat pekerja Yunani melakukan protes dengan melumpuhkan transportasi umum dan layanan publik lainnya hingga mengganggu penerbangan Perdana Menteri Yunani George Papandreou. Mereka keberatan dengan rencana pemotongan anggaran selama lima tahun serta penjualan aset untuk langkah penyelamatan krisis utang Yunani dari ancaman gagal bayar atau default. Protes semacam ini telah terjadi keempat kalinya di tahun ini.

Pemogokan massal ini telah terjadi sejak kemarin. Mereka akan mengadakan rapat dan melakukan pawai ke Parlemen hari ini.

Sementara, Papandreou akan menghadapi tes kedua di minggu depan, ketika anggota parlemen memberikan suaranya untuk paket dana sebelum Yunani kekurangan uang untuk membayar pinjaman bailout kelima dari tahun lalu yang sebesar 110 miliar euro. Jika pemerintah gagal meloloskan pinjaman 78 miliar euro ini, maka dapat mengakibatkan default perdana untuk kedaulatan wilayah euro. "Saya sepenuhnya menyadari risiko yang dihadapi Yunani. Tapi kita harus menstabilkan situasi. Pertama-tama, kita harus mempertahankan fiskal untuk dapat memperbaiki situasi dengan meningkatkan pajak penjualan," ujar Menteri Keuangan Yunani Evangelos Venizelos. Papandreou harus mendapatkan 115 suara di 300 kursi legislatif dalam dua kali pengambilan suara minggu ini untuk persetujuan pemotongan anggaran dan penjualan aset. Dua anggota parlemen yang berkuasa mengatakan akan melawan legislatif. Salah satunya menentang penjualan saham Public Power Corp. SA. Para pemrotes memonopoli pembangkit listrik hingga terjadi pemadaman listrik di seluruh negeri. Menurut website dari serikat pekerja, pengendali lalu lintas udara akan dihentikan selama delapan jam untuk hari ini dan besok. Hal ini membuat pembatalan semua penerbangan ke dan keluar bandara internasional Athena. Pembatalan penerbangan terjadi pada pukul 8 pagi hingga tengah hari, dan dari pukul 18:00 hingga 22:00 waktu setempat hari ini. Para pekerja bus dan kereta, pekerja di sektor kesehatan hingga para jurnalis akan bergabung dalam protes ini. Papandreou gagal mendapatkan dukungan dari rakyatnya dalam 15 hari terakhir, sampai-sampai ia harus menunjuk menteri keuangan baru untuk membendung protes yang merebak. Sementara, Papandreou juga harus mendapatkan persetujuan dari parlemen hingga batas waktu 30 Juni ini. Yunani harus sudah mengambil keputusan sebelum para menteri Uni Eropa bertemu pada 3 Juli untuk menyetujui pencairan bagian bantuan tahap pertama sebesar 12 miliar euro yang sempat tertunda. Sekadar informasi, utang negara ini akan mencapai 166% dari produk domestik bruto pada tahun depan. Angka ini merupakan yang terbesar dalam sejarah wilayah euro. Bahkan negara sudah tidak memiliki duit untuk membayar upah dan pensiun mulai pertengahan Juli nanti.


Editor: Rizki Caturini