Serikat Pekerja Nyatakan Kekecewaannya Atas PHK Sepihak yang Dilakukan Lazada



KONTAN.CO.ID - SINGAPURA. Serikat pekerja yang mewakili para pekerja di Lazada telah menyatakan kekecewaannya atas tindakan penghematan terbaru yang dilakukan perusahaan tersebut, dan menambahkan bahwa serikat pekerja tersebut tidak diberitahu atau diajak berkonsultasi.

“Kongres Serikat Buruh Nasional (NTUC) dan serikat afiliasi kami, Serikat Pekerja Makanan Minuman (FDAWU) sangat kecewa karena Lazada telah memulai upaya penghematan tanpa memberi tahu dan berkonsultasi dengan FDAWU, mengingat bahwa Lazada tergabung dalam serikat pekerja di bawah FDAWU,” kata NTUC dalam sebuah pernyataan.

FDAWU telah menulis surat kepada Lazada yang menyatakan bahwa tindakan seperti itu tidak dapat diterima, dan permasalahan tersebut telah dieskalasi ke Kementerian Tenaga Kerja (MOM).


Baca Juga: PHK Tiba-Tiba Melanda Lazada, Banyak yang Menangis dan Bingung

CNA memahami bahwa PHK yang dimulai pada Rabu pagi masih berlangsung. Karyawan yang berbicara dengan CNA mengatakan beberapa orang menangis mendengar berita tersebut dan bingung dengan pengumuman yang tiba-tiba tersebut.

Seorang juru bicara Lazada mengatakan pada Rabu malam bahwa perusahaannya membuat penyesuaian proaktif untuk mengubah tenaga kerja, namun tidak menjawab pertanyaan tentang sejauh mana PHK dan alasan pengurangan tersebut.

CNA telah menghubungi Lazada dan MOM untuk tanggapan mereka terhadap pernyataan NTUC.

“NTUC mendukung FDAWU dan para pekerja yang terkena dampaknya. Kami juga sangat kecewa dengan tindakan yang dilakukan oleh Lazada ini,” kata pernyataan itu.

Baca Juga: Momen Harbolnas di Akhir Tahun 2023 Mendongkrak Transaksi Belanja Online

“NTUC ingin menegaskan kembali bahwa sangat penting bagi perusahaan untuk bekerja sama dengan serikat pekerja mereka guna memastikan bahwa proses yang adil dan merata telah dilakukan untuk melindungi kepentingan semua pekerja, terutama pekerja inti kami di Singapura,” tambahnya.

Serikat pekerja mengatakan bahwa meskipun PHK mungkin tidak dapat dihindari, hal ini hanya boleh digunakan sebagai upaya terakhir.

Perusahaan harus menghabiskan semua opsi lain sebelum melakukan pengurangan karyawan, tambahnya.

Editor: Handoyo .