Serikat Pekerja Pelabuhan Yunani Blokir Kargo 21 ton Amunisi untuk Israel



KONTAN.CO.ID - Puluhan anggota serikat pekerja pelabuhan Yunani telah memblokir kontainer bermuatan amunisi yang ditujukan ke Israel. Menurut penjaga pantai dan pejabat serikat pekerja, aksi itu dilakukan sebagai protes terhadap perang Gaza.

Kontainer tersebut, yang tiba di pelabuhan Pireaus Yunani pada hari Kamis (17/10). Menurut salah seorang pekerja yang enggan disebutkan namanya isinya adalah 21 ton amunisi. Kargo tersebut diangkut dari Makedonia Utara dan akan dimuat ke atas kapal berbendera Kepulauan Marshall yang menuju Israel.

Sebelum insiden tersebut, serikat pekerja pelabuhan telah meminta para pekerja untuk memprotes dan memblokir pengiriman senjata dan amunisi yang akan digunakan dalam perang tersebut.


"Sudah waktunya untuk berteriak lantang bahwa kami tidak akan membiarkan pelabuhan Piraeus menjadi batu loncatan perang," demikian pernyataan mereka yang diunggah di Facebook.

"Kami berjuang untuk perdamaian...tidak untuk partisipasi Yunani dalam perang!"

Baca Juga: Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas, Hezbollah Janjikan Eskalasi Perang dengan Israel

Foto-foto yang diunggah kemudian di halaman Facebook yang sama menunjukkan orang-orang membawa suar dan slogan-slogan yang disemprotkan ke truk yang bertuliskan: "Pembunuh, keluar dari pelabuhan".

Yunani mendukung hak Israel untuk membela diri di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan kelompok militan Hamas di Gaza tetapi telah menyerukan gencatan senjata segera untuk mengakhiri apa yang disebut sebagai bencana kemanusiaan yang tak terbayangkan.

Akibat aksi tersebut, saat ini surat perintah penangkapan telah dikeluarkan untuk seroang pemimpin serikat pekerja. Pasalnya kontainer tersebut memiliki izin transit yang sah. Truk dengan muatan tersebut tetap berada di otoritas pelabuhan dan penyelidikan telah diluncurkan. 

Selanjutnya: Simak Rekomendasi Saham Diagnos Laboratorium Utama (DGNS) yang Baru Resmikan Gedung

Menarik Dibaca: 10 Fitur Android 15 yang Bisa Deteksi Pencurian hingga Koneksi Kesehatan

Editor: Putri Werdiningsih