KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Serikat Pekerja XL Axiata (SPXL) Mustakim membenarkan bahwa sekitar 1.00 pegawai XL Axiata lakukan cuti massal nasional per hari ini Jumat (6/12).

Dihubungi oleh Kontan pada hari Jumat (6/12), Mustakim menjelaskan bahwa aksi cuti massal dilakukan untuk menuntut transparansi proses merger XL Axiata dan Smartfren. Mustakim menuturkan, tuntutan ini diarahkan kepada para pemegang saham, yakni Axiata Malaysia. 

"Kami menuntut kepastian tidak adanya penurunan kesejahteraan pasca merger. Ini juga dilakukan untuk menghindari PHK, lalu jika ada rasionalisasi yang tidak terhindarkan, hitungan benefit ditetapkan di atas normatif peraturan UU, diawali dengan komunikasi dan dialog dengan Serikat Pekerja XL," urai Mustakim kepada Kontan, Jumat (6/12). 

Bank DBS Indonesia Ungkap Alasan Pentingnya Berinvestasi di Tengah Ketidakpastian

Baca Juga: PPN Naik Jadi 12% Tahun Depan, ISAT, EXCL, dan TLKM Mulai Atur Siasat

Ia melanjutkan, sejak awal proses merger alias penggabungan dua perusahaan operator telekomunikasi tersebut tidak transparan kepada para pekerja. 

Dia juga mengatakan bahwa hingga berita ini diturunkan, pihaknya belum menerima jawaban detail dari manajemen XL Axiata. 

"Kami akan terus suarakan. Sampai sekarang belum ada jawaban detail dari manajemen XL Axiata karena memang sumber info utama dari Axiata Berhard Malaysia yang tidak atau belum memberikan keterangan jelas, terbuka dan detail kepada kami," kata dia. 

Sementara itu, Henry Wijayanto Head of External Communications XL Axiata mengatakan Perusahaan menghormati aspirasi tersebut. 

Henry juga tetap memastikan layanan dan operasional XL Axiata masih berjalan normal di tengah seruan cuti massal. 

"Terkait dengan aksi SPXL, para prinsipnya manajemen menghormati aspirasi karyaran," paparnya. 

Baca Juga: Merger & Akuisisi Dukung Prospek Jangka Panjang, Cek Rekomendasi Saham XL Axiata

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News