Sering Diabaikan, Ini Jenis-Jenis Cacing Penyebab Masalah Kesehatan Pencernaan



KONTAN.CO.ID -  Penyakit pada sistem pencernaan bisa disebabkan oleh infeksi parasit seperti cacing yang menyerang usus atau saluran pencernaan lainnya.  

Penyakit ini umumnya disebabkan oleh cacing parasit yang masuk melalui makanan yang tidak diolah dengan baik atau tidak bersih. 

Melansir dari situs Universitas Gadjah Mada (UGM), penyakit ini masuk dalam golongan Neglected Tropical Diseases (NTD) atau penyakit tropis yang terabaikan.


Berdasarkan data tahun 2022 dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), ada lebih dari 1,5 miliar orang secara keseluruhan terkenan NTD. 

Karena jarang mengakibatkan kefatalan hingga kematian pada penderitanya, menyebabkan penyakit ini sering diabaikan. 

Baca Juga: Waspada 3 Penyakit yang Sering Menyerang saat Musim Penghujan Selain ISPA

Namun, penyakit ini bersifat kronis dan dapat mengganggu asupan makanan, sistem pencernaan, mengganggu penyerapan nutrisi tubuh, dan proses metabolisme tubuh. 

Dokter Tridjoko Hadianto, dari Departemen Parasitologi, FK-KMK UGM menjelaskan bahwa cacing parasit adalah cacing yang ada dalam tubuh manusia, khususnya di dalam saluran pencernaan. 

Cacing ini bisa berbahaya karena dapat ikut mengonsumsi makanan yang sudah di cerna di dalam perut kita. 

“Jadi cacing tersebut ikut makan dan  menghabiskan. Kalau sedikit tidak bermasalah, kalau banyak jadinya berebut antara cacing dengan kita sendiri. Hal ini menyebabkan orangnya kurus dan malnutrisi sehingga juga rentan untuk terkena penyakit lain,” paparnya.

Jenis cacing penyebab masalah pencernaan

Dokter Tridjoko, ada beberapa jenis cacing yang bisa menyerang dan menginfeksi tubuh manusia atau cacing parasit. Jenis-jenis cacing tersebut diantaranya adalah:

  • Cacing gelang (Ascaris lumbricoides)
  • Cacing cambuk (Trichuris trichiura)
  • 2 Spesies cacing tambang (Ancylostoma duodenela dan Necator americanus)
  • Cacing kremi (Enterobius vermicularis)
“Cacing yang ada di tubuh manusia itu berbeda sekali dengan cacing di tanah yang biasanya kita lihat. Jadi sebenarnya bermacam-macam yang bisa membahayakan manusia,” ujarnya.

Lebih lanjut dokter Tridjoko menjelaskan, cacing parasit tersebut masuk ke dalam tubuh dengan cara yang berbeda-beda. 

Cacing gelang dan cacing cambuk menggunakan media tanah (Soil Transmitted Helminths atau STH) sebagai tempat penularannya. 

Kedua cacing ini menginfeksi tubuh saat telurnya masuk ke dalam tubuh secara tidak sengaja melalui makanan yang terkontaminasi. 

Baca Juga: Rekrutmen Tenaga Kesehatan Haji Tahun 2024 Buka Hari Ini, Ini Formasi yang Dibutuhkan

Makanan dari perkebunan beberapa diantaranya menggunakan pupuk dari kotoran, dan hal tersebut bisa menyebabkan sayuran terkontaminasi. 

" Apabila sayuran tidak dicuci dengan bersih, telurnya yang kecil sekali tidak terasa akan termakan,” jelasnya.

Sedangkan cacing tambang bisa masuk ke tubuh kita melalui tanah namun dengan cara yang berbeda. Larva cacing ini akan menusuk masuk melalui kulit yang tidak memakai alas kaki. 

Cacing kremi dapat menginfeksi tubuh, khususnya pencernaan, melalui kontak langsung dengan orang yang terinfeksi cacing ini atau benda yang terkontaminasi. 

“Orang yang terinfeksi cacing kremi biasanya gatal-gatal dan digaruk, sehingga waktu digaruk telurnya akan rontok ke seprei atau benda lain dan akan menular lagi ke orang sekitar melalui pernafasan,” tutur Tridjoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News