MOMSMONEY.ID - Sebenarnya, apa perbedaan asam urat dan kolesterol? Inilah ulasan lengkapnya! Asam urat dan kolesterol sering dianggap serupa karena keduanya berhubungan dengan gaya hidup dan pola makan, serta dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jika kadarnya dalam tubuh tidak terkendali. Namun, asam urat dan kolesterol adalah dua kondisi yang berbeda. Lantas, apa perbedaan asam urat dan kolesterol sebenarnya?
- Sumber dan metabolisme: Asam urat adalah produk sampingan dari pemecahan purin, yang berasal dari makanan atau diproduksi oleh tubuh.
- Dampak pada persendian: Kadar asam urat yang tinggi dapat membentuk kristal di persendian, menyebabkan peradangan dan rasa nyeri.
- Faktor risiko: Faktor risiko meliputi genetika, diet tinggi purin, konsumsi alkohol berlebihan, obesitas, serta kondisi medis tertentu seperti diabetes atau penyakit ginjal.
- Sumber dan metabolisme: Kolesterol adalah lemak yang ditemukan di tubuh dan makanan. Kolesterol dibawa oleh lipoprotein seperti LDL (kolesterol jahat) dan HDL (kolesterol baik).
- Dampak pada pembuluh darah: Kadar kolesterol tinggi dapat menyebabkan penumpukan plak di pembuluh darah, yang meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
- Faktor risiko: Faktor risiko termasuk genetika, pola makan tinggi lemak jenuh dan trans, kurangnya aktivitas fisik, obesitas, dan merokok.
- Diet rendah purin: Hindari makanan tinggi purin seperti jeroan, sarden, dan makanan laut, serta tingkatkan konsumsi buah, sayur, dan biji-bijian.
- Minum cukup air: Konsumsi minimal 2 liter air per hari untuk membantu mengeluarkan asam urat.
- Pertahankan berat badan sehat: Menurunkan berat badan berlebih dapat mengurangi risiko asam urat.
- Olahraga teratur: Lakukan olahraga ringan hingga sedang, tetapi hindari olahraga berlebihan yang bisa memperburuk kondisi sendi.
- Hindari alkohol dan rokok: Keduanya dapat memperparah kondisi asam urat.
- Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat untuk mengurangi kadar asam urat dalam tubuh.
- Diet rendah lemak jenuh: Kurangi konsumsi makanan berlemak jenuh dan trans seperti makanan cepat saji dan gorengan.
- Konsumsi makanan kaya serat: Perbanyak makan buah, sayur, dan biji-bijian yang tinggi serat.
- Olahraga teratur: Lakukan aktivitas fisik seperti jalan cepat, jogging, atau berenang secara rutin.
- Berhenti merokok: Merokok dapat merusak pembuluh darah dan memperburuk kolesterol tinggi.
- Pertahankan berat badan sehat: Menurunkan berat badan bila perlu.
- Obat-obatan: Dokter mungkin meresepkan obat untuk menurunkan kadar kolesterol.
- Pemantauan rutin: Lakukan pemeriksaan rutin untuk memantau kadar kolesterol dan menjaga kondisi tetap terkontrol.