MOMSMONEY.ID - Ada 5 tanda tubuh kekurangan protein. Simak penjelasan lengkapnya di bawah ini. Protein, dikutip dari situs
Siloam Hospitals, adalah molekul yang dapat ditemukan di setiap sel-sel tubuh yang berfungsi untuk menjaga fungsi, bentuk, serta cara kerja jaringan tubuh. Protein terbuat dari ratusan hingga ribuan senyawa kecil yang disebut asam amino. Di mana, terdapat 20 asam amino yang saling mengikat dan membentuk protein guna memelihara fungsi sel tubuh.
Termasuk esensial, apa jadinya jika tubuh kekurangan asupan protein? Tentu, itu akan meningkatkan risiko tubuh terkena penyakit maupun infeksi. Kira-kira, apakah Anda sudah mengonsumsi protein dengan cukup? Sebagai bahan evaluasi, berikut MomsMoney bagikan 5 tanda tubuh kekurangan protein, yang dilansir dari
EatingWell:
Baca Juga: Betulkah Penderita Diabetes Tipe 2 Kerap Alami Peradangan? Ini yang Harus Dilakukan 1. Kuku dan rambut rapuh atau kulit kendur Tanda tubuh kekurangan protein yang pertama yaitu kuku dan rambut rapuh atau kulit kendur. Saat dicerna, protein akan dipecah menjadi asam amino yang digunakan sebagai bahan pembangun jaringan otot, rambut, kulit, dan kuku. Oleh sebab itu, penting untuk mendapatkan cukup keratin (protein struktural yang dibentuk oleh berbagai asam amino) untuk menjaga kesehatan rambut dan kuku. Jika Anda mengalami permasalahan rambut dan kuku rapuh, bisa jadi itu pertanda bahwa Anda kurang mengonsumsi protein. Penelitian juga menunjukkan bahwa kolagen (protein struktural yang ditemukan secara alami di jaringan kulit) dapat mengurangi kerutan serta menjaga kulit tetap sehat dan kencang. Jadi, jika kulit Anda kendur atau kehilangan elastisitas secara tiba-tiba, Anda mungkin perlu mengevaluasi kembali konsumsi protein Anda. 2. Mengalami edema Tanda tubuh kekurangan protein yang kedua yaitu mengalami edema. Apakah kaki, pergelangan kaki, atau tungkai Anda mengalami bengkak yang tidak kunjung hilang? Mungkin, Anda sedang menderita edema atau suatu kondisi yang menyebabkan jaringan menahan air. Meskipun hal ini dapat disebabkan oleh banyak hal termasuk kebiasaan berdiri dan duduk terlalu lama, namun kekurangan protein adalah salah satu dari sekian banyak faktor risikonya. Protein sendiri dapat membantu menahan garam dan air di pembuluh darah. Sehingga, kekurangan protein (khususnya albumin) dapat menyebabkan kebocoran air ke jaringan yang menyebabkan bengkak ekstrem. 3. Selalu merasa lelah Tanda tubuh kekurangan protein yang ketiga yaitu selalu merasa lelah. Merasa lelah setelah seharian bekerja atau berolahraga berat adalah hal yang wajar. Namun, jika Anda mengalami kelelahan secara acak (yang bahkan tidak dapat diperbaiki dengan tidur malam yang nyenyak), kemungkinan Anda sedang menderita anemia. Anemia terjadi karena kurangnya pasokan oksigen ke jaringan tubuh akibat rendahnya jumlah sel darah merah yang sering kali disebabkan oleh kekurangan zat besi, folat, atau vitamin B12. Nah, karena semua nutrisi tersebut ditemukan dalam sumber protein umum seperti daging dan telur, anemia pun sering menjadi cara bagi tubuh untuk memberi tahu bahwa Anda tidak mendapatkan cukup protein.
Baca Juga: Menilik Manfaat Kentang untuk Asam Urat, Cek 10 Makanan Penurun Asam Urat Lainnya 4. Sering sakit Tanda tubuh kekurangan protein yang keempat yaitu sering sakit. Protein berperan penting dalam fungsi sistem kekebalan tubuh. Jika akhir-akhir ini Anda lebih sering sakit dari biasanya atau kesulitan untuk menyembuhkan luka, kemungkinan Anda kekurangan asupan protein. Sebagai solusi, masukkanlah makanan tinggi protein ke dalam pola makan harian Anda. Apabila sakit terus berlanjut, segera kunjungi dokter. 5. Sering merasa lapar
Tanda tubuh kekurangan protein yang terakhir yaitu sering merasa lapar. Protein memiliki daya tahan lebih besar dibandingkan karbohidrat. Jadi, jika Anda sering merasa lapar dari biasanya padahal sudah makan, Anda mungkin tidak mengonsumsi cukup protein. Demikian 5 tanda tubuh kekurangan protein yang harus Anda tahu. Jangan lupa dicatat dan segera evaluasi konsumsi protein Anda! Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Ana Risma