Sering ngutang, Ahok tak setuju Pertamina akuisisi blok migas di luar negeri



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses akuisisi blok minyak dan gas bumi (migas) di luar negeri oleh Pertamina menemui ganjalan.

Komisaris Utama Pertamina Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok mempertanyakan keputusan direksi melakukan akuisisi di lapangan migas luar negeri.

"Sekarang sudah ngutang US$ 16 miliar, tiap kali otaknya minjem duit aja nih. Saya udah kesal nih, pinjam duit terus mau akuisisi lagi," kata Ahok dalam cuplikan video Youtube di kanal POIN yang dikutip Kontan.co.id, Selasa (15/9).


Ahok menilai, ketimbang melakukan akuisisi blok migas di luar negeri, sebaiknya Pertamina melakukan eksplorasi di dalam negeri. Pasalnya saat ini tercatat masih ada 12 cekungan yang berpotensi menghasilkan temuan cadangan migas.

Baca Juga: Dikabarkan jajaki pinjaman US$ 3 miliar, apa kata Pertamina?

Bahkan, Ahok mensinyalir para pihak yang terlibat dalam proses akuisisi menerima komisi dari aksi jual beli minyak di lapangan luar negeri.

Sebelumnya, Pertamina memang berencana mengakuisisi blok migas di luar negeri. Namun, hal itu belum terealisasi karena perusahaan harus menelan rugi Rp 11 triliun di semester I-2020. 

Walau begitu, Pertamina masih berniat menjalankan rencana tersebut. VP Corporate Commuication Pertamina Fajriyah Usman sempat mengungkapkan bahwa rencana akuisisi blok migas masih tetap berjalan di tahun ini. 

"Untuk ekspansi proses masih tetap dijalankan oleh Pertamina," ujar Fajriyah singkat kepada Kontan.co.id, Senin (1/9).

Sayangnya, dia belum mau buka-bukaan soal lapangan migas yang diincar dan besaran dana untuk proses akuisisi yang tengah berjalan.

Dalam pemberitaan Kontan.co.id sebelumnya, Pertamina dikabarkan tengah melakukan diskusi dengan Occidental Petroleum Corp guna mengakuisisi sejumlah aset minyak dan gas bumi di Afrika dan Timur Tengah.

Selanjutnya: Ahok kecewa Peruri minta Rp 500 miliar untuk proses paperless Pertamina

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari