Sering pakai Zoom? Waspadai serangan siber saat video konferensi



KONTAN.CO.ID - NEWYORK  Ketika wabah corona merajalela, kampanye bekerja dan belajar di rumah gencar berkumandang. Maka, infrastruktur bekerja dan belajar dari rumah, seperti Zoom, Hangout atau Microsoft Team kebanjiran peminat. 

Namun sistem jarak jauh itu ternyata rentan. Mengutip Washington Post,  Ahad (5/4), Biro Penyelidik Federal atau Federal Bureau of Investigation (FBI) mengeluarkan peringatan adanya pembajakan kelas online dan telekonfefensi di platform Zoom.  FBI menerima laporan adanya Zoombombing, yakni serangan siber  berupa gangguan yng membajak video konferensi atau conference video. Serangan itu  mengirimkan ujaran kebencian, ancaman dan gambar porno. Sehingga menghentikan segala interaksi sosial online yang sedang berjalan.  Founder dan CEO Zoom, Eric Yuan menyampaikan permintaan maaf. dalam blog resmi Zoom. Platform ini fokus memperbaiki celah keamanan dan konferensi mingguan untuk menyampaikan kabar perbaikan. Sebelumnya terbetik kabar, Zoom bisa mengakses Linkedin partisipan. Tapi Zoom segera menonaktifkan fitur itu. Zoom sekarang memiliki 200 juta pengguna harian. Naik dari hanya 10 juta pada akhir Desember kemarin.


Editor: Ahmad Febrian