KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas, dan Panas Bumi Indonesia (APMI) menilai dalam praktik hulu migas selama ini para anggotanya sering mengalami ketidakadilan dalam kerjasama dengan perusahaan migas. Ketua Umum APMI Wargono Soenarko mengungkapkan, selama ini para penyedia jasa pemboran kerap kali menerima pembayaran di belakang. "Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ini tidak adil, sedikit curang, banyak anggota sudah bekerja baru dibayar, banyak tumpuk piutang sampai US$ 300 juta yang sampai sekarang belum dibayar," kata Wargono dalam diskusi virtual APMI, Kamis (12/11).
Sering telat bayar, APMI minta ada keadilan dalam bermitra dengan KKKS
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Asosiasi Perusahaan Pemboran Minyak, Gas, dan Panas Bumi Indonesia (APMI) menilai dalam praktik hulu migas selama ini para anggotanya sering mengalami ketidakadilan dalam kerjasama dengan perusahaan migas. Ketua Umum APMI Wargono Soenarko mengungkapkan, selama ini para penyedia jasa pemboran kerap kali menerima pembayaran di belakang. "Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) ini tidak adil, sedikit curang, banyak anggota sudah bekerja baru dibayar, banyak tumpuk piutang sampai US$ 300 juta yang sampai sekarang belum dibayar," kata Wargono dalam diskusi virtual APMI, Kamis (12/11).