KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada awal tahun 2024, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak perusahaannya, PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) dan PT Global Onkolab Farma (GOF), melakukan ekspansi dengan merilis obat imunoterapi inovatif yang dinamakan Serplulimab. Direktur Kalbe Farma, Sie Djohan, menyatakan bahwa produk ini merupakan hasil kolaborasi antara Kalbe dengan Shanghai Henlius Biotech, Inc. Proses pengembangannya memakan waktu sekitar 10 tahun, mulai dari tahap penelitian hingga mendapatkan izin edar di Indonesia. "Kerjasama dengan Henlius dimulai sejak tahun 2019, namun penelitian molekul ini sudah dimulai sebelumnya. Pada tahun 2019, kami telah menyelesaikan uji klinik fase 2 dan memasuki fase 3, baru mendapatkan persetujuan pada tahun 2023, total pengembangan produk ini memakan waktu sekitar 10 tahun," jelas Djohan saat peluncuran Serplulimab di Jakarta Selatan pada Sabtu (09/03).
Serplulimab, Inovasi Terbaru Kalbe Farma (KLBF) dalam Pengobatan Kanker Paru-paru
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada awal tahun 2024, PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) melalui anak perusahaannya, PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) dan PT Global Onkolab Farma (GOF), melakukan ekspansi dengan merilis obat imunoterapi inovatif yang dinamakan Serplulimab. Direktur Kalbe Farma, Sie Djohan, menyatakan bahwa produk ini merupakan hasil kolaborasi antara Kalbe dengan Shanghai Henlius Biotech, Inc. Proses pengembangannya memakan waktu sekitar 10 tahun, mulai dari tahap penelitian hingga mendapatkan izin edar di Indonesia. "Kerjasama dengan Henlius dimulai sejak tahun 2019, namun penelitian molekul ini sudah dimulai sebelumnya. Pada tahun 2019, kami telah menyelesaikan uji klinik fase 2 dan memasuki fase 3, baru mendapatkan persetujuan pada tahun 2023, total pengembangan produk ini memakan waktu sekitar 10 tahun," jelas Djohan saat peluncuran Serplulimab di Jakarta Selatan pada Sabtu (09/03).