KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses sertifikasi bagi komoditas Crude Palm Oil (CPO) dinilai terlalu berbelit dan memunculkan biaya yang tinggi. Padahal, menurut pengusaha sawit, sertifikasi tak selalu mendongkrak daya saing produk CPO. "Prosedur dan implementasi untuk mendapatkan sertifikasi itu berbelit, birokratis, dan memunculkan biaya tinggi, baik resmi ataupun pungli," ujar Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Danang Girindrawardana kepada Kontan.co.id, Rabu (29/11). Memang, dia bilang, sertifikasi itu lazim, mulai dari perkebunan sampai hilir sektor CPO. Namun, tak selalu mendongrak daya saing produk CPO.
Sertifikasi CPO belum tangkal kampanye negatif
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Proses sertifikasi bagi komoditas Crude Palm Oil (CPO) dinilai terlalu berbelit dan memunculkan biaya yang tinggi. Padahal, menurut pengusaha sawit, sertifikasi tak selalu mendongkrak daya saing produk CPO. "Prosedur dan implementasi untuk mendapatkan sertifikasi itu berbelit, birokratis, dan memunculkan biaya tinggi, baik resmi ataupun pungli," ujar Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki), Danang Girindrawardana kepada Kontan.co.id, Rabu (29/11). Memang, dia bilang, sertifikasi itu lazim, mulai dari perkebunan sampai hilir sektor CPO. Namun, tak selalu mendongrak daya saing produk CPO.