JAKARTA. Seruan untuk memboikot izin operasiobal Starbucks di Indonesia sempat menyeruak dari organisasi keagamaan. Ini lantaran CEO Starbucks dianggap mendukung kesetaraan kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Fetty Kwartati, Head of Corporate Communication PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) sebagai induk usaha PT Sari Coffee Indonesia yang menjadi pemilik Starbucks mengungkapkan, pengunjung Starbucks tidak berkurang signifikan. Apalagi pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan pemilik Starbucks di Amerika Serikat (AS) dianggap tidak berkorelasi dengan penjualan di Indonesia. "Jadi kami amati sampai saat ini tidak ada dampak dari isu tersebut pada penjualan maupun traffic pengunjung yang datang ke Starbucks," ujarnya kepada KONTAN, Senin (17/7).
Seruan boikot, Starbucks Indonesia tak terganggu
JAKARTA. Seruan untuk memboikot izin operasiobal Starbucks di Indonesia sempat menyeruak dari organisasi keagamaan. Ini lantaran CEO Starbucks dianggap mendukung kesetaraan kaum Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT). Fetty Kwartati, Head of Corporate Communication PT Mitra Adi Perkasa Tbk (MAPI) sebagai induk usaha PT Sari Coffee Indonesia yang menjadi pemilik Starbucks mengungkapkan, pengunjung Starbucks tidak berkurang signifikan. Apalagi pernyataan-pernyataan yang dikeluarkan pemilik Starbucks di Amerika Serikat (AS) dianggap tidak berkorelasi dengan penjualan di Indonesia. "Jadi kami amati sampai saat ini tidak ada dampak dari isu tersebut pada penjualan maupun traffic pengunjung yang datang ke Starbucks," ujarnya kepada KONTAN, Senin (17/7).