JAKARTA. Rebutan Dana Pihak Ketiga (DPK) di industri perbankan memang makin sengit. Perbankan tak hanya saling sikut tapi mereka juga berhadapan dengan sekuritas maupun asuransi yang membesut produk-produk keuangan yang menarik nasabah perbankan. Meski begitu, bank-bank kecil tampaknya juga tak gentar. Mereka mengaku kalau nyali mereka tak akan ciut jika harus berhadapan dengan mereka. Mereka tetap optimistis mampu mempertahankan bunganya. "Tiap bank maupun institusi keuangan punya pasar sendiri-sendiri," tandas Direktur Utama Bank Swadesi Lisawati Senin ( 25/8). Pun begitu dengan bank-bank kecil. Makanya, Lisawati mengaku tak khawatir dengan persaingan ini. Bank Swadesi misalnya. Kini, bank mengandalkan kekuatan deposito untuk menghimpun dana pihak ketiganya. Hingga akhir triwulan dua kemarin, total simpanan bank yang saham mayoritasnya dimiliki oleh Bank of India (BOI) ini sebesar Rp 915,101 miliar. Dari dana sebesar itu, hampir 80% DPK atau sebesar Rp 730,739 miliar adalah deposito. Sisanya adalah dana murah yaitu giro Rp 97,704 miliar dan tabungan Rp 86,568 miliar.
Serunya Perebutan Dana Pihak Ke-3
JAKARTA. Rebutan Dana Pihak Ketiga (DPK) di industri perbankan memang makin sengit. Perbankan tak hanya saling sikut tapi mereka juga berhadapan dengan sekuritas maupun asuransi yang membesut produk-produk keuangan yang menarik nasabah perbankan. Meski begitu, bank-bank kecil tampaknya juga tak gentar. Mereka mengaku kalau nyali mereka tak akan ciut jika harus berhadapan dengan mereka. Mereka tetap optimistis mampu mempertahankan bunganya. "Tiap bank maupun institusi keuangan punya pasar sendiri-sendiri," tandas Direktur Utama Bank Swadesi Lisawati Senin ( 25/8). Pun begitu dengan bank-bank kecil. Makanya, Lisawati mengaku tak khawatir dengan persaingan ini. Bank Swadesi misalnya. Kini, bank mengandalkan kekuatan deposito untuk menghimpun dana pihak ketiganya. Hingga akhir triwulan dua kemarin, total simpanan bank yang saham mayoritasnya dimiliki oleh Bank of India (BOI) ini sebesar Rp 915,101 miliar. Dari dana sebesar itu, hampir 80% DPK atau sebesar Rp 730,739 miliar adalah deposito. Sisanya adalah dana murah yaitu giro Rp 97,704 miliar dan tabungan Rp 86,568 miliar.