Servo Railway batubara ditargetkan konstruksi pada November 2018



KONTAN.CO.ID - PALEMBANG. Guna menjawab problem back log batubara di Sumatera Selatan (Sumsel), Servo Railway merencanakan untuk dapat memulai konstruksi pembangunan proyek kereta api khusus batubara pada November 2018. 

Hari ini, Rabu (19/9), Servo Railway mengadakan konsolidasi rencana pembangunan proyek kereta api khusus angkut batubara di Desa Menanti, Kecamatan Lubai, Kabupaten Muara Enim.

Konsolidasi dilakukan antara Servo Railway dalam kerangka kesepakatan awal dengan para calon kontraktor utama, subkontraktor, maupun vendor dari dalam dan luar negeri. Konsolidasi ini merupakan momen penting untuk mengintegrasikan kesiapan semua pihak dalam merealisasikan proyek ini sesuai target.


Sebagai simbol dari konsolidasi, pada acara yang dihadiri oleh Gubernur Provinsi Sumatera Selatan Alex Noerdin tersebut, telah dipasang rel jalur ganda (double track) sepanjang satu kilometer. 

Alex mendukung proyek kereta api khusus ini supaya bisa segera beroperasi, sehingga dapat menegaskan Sumsel sebagai sumber energi nasional dengan produksi batubara yang bisa mencapai 250 juta ton per tahun. “Pemanfaatan batubara sebagai sumber energi nasional berpacu dengan waktu. Hanya punya waktu 10-20 tahun lagi,” ungkap Alex.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula mitra strategis Servo Railway. Antara lain PT Bukit Asam (PT BA) dan PT Kereta Api Indonesia (PT KAI). Sebagai kontribusi pada daerah,Direktur Operasional PT BA Suryo Eko Hadianto menyatakan dukungannya dalam pemanfaatan proyek Servo Railway guna mendorong Sumsel sebagai lumbung energi nasional.

Sementara Kepala Divisi Regional III PT KAI Hendy Helmy menyatakan, pembangunan Servo Railway akan bisa memangkas waktu tempuh sekaligus meningkatkan kapasitas angkut batubara pada jalur Tanjung Enim Baru-Tarahan. Servo Railway sendiri menargetkan bisa mengangkut batubara milik perusahaan afiliasi sebanyak 50 juta ton pada tahun pertama operasi.

Jumlah tersebut secara bertahap akan ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan energi batubara ke depan. Dengan jalur ganda rangkap, kapasitas angkut Servo Railway mampu mencapai 200 juta ton batubara per tahun. 

Kereta api khusus ini akan dibangun sepanjang 150 km, dengan wilayah operasional meliputi Kabupaten Muara Enim, Kabupaten Lahat, dan Kabupaten Ogan Ilir. Sistem transportasi batubara, from mine to port, dinilai akan memberikan efisiensi, sehingga meningkatkan keberlanjutan industri batubara, khususnya di Sumsel.

Pembangunan tersebut akan dilaksanakan dalam dua tahap. Tahap pertama berupa sistem jalur ganda (double track) yang ditargetkan beroperasi pada akhir tahun 2020. Lalu akan ditingkatkan menjadi jalur ganda rangkap (double double track) dengan target beroperasi pada akhir tahun 2024.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .