JAKARTA. Tekanan yang dialami Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di akhir sesi I hari ini (8/2) semakin dalam. Data yang dihimpun RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks tercatat turun 0,58% menjadi 5.350,007. Sementara itu, ada 188 saham yang tertekan. Sedangkan 105 saham bergerak naik dan 103 saham lainnya diam di tempat. Volume transaksi siang ini melibatkan 21,003 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 4,794 triliun.
Secara sektoral, ada delapan sektor yang memerah. Tiga sektor dengan penurunan terdalam yakni: sektor infrastruktur turun 0,93%, sektor industri lain-lain turun 0,82%, dan sektor pertambangan turun 0,77%. Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran
top losers antara lain: PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) turun 3,45% menjadi Rp 2.800, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 3,28% menjadi Rp 2.650, dan PT Hanson International Tbk (MYRX) turun 2,65% menjadi Rp 147. Sedangkan di posisi
top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Jasa Marga Tbk (JSMR) naik 2,84% menjadi Rp 4.350, PT XL Axiata Tbk (EXCL) naik 1,72% menjadi Rp 2.950, dan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) naik 1,64% menjadi Rp 9.300. Investor asing mulai terlihat melepas kepemilikan sahamnya. Di seluruh market, asing mencatatkan penjualan bersih
(net sell) senilai Rp 7,4 miliar. Sedangkan di pasar reguler, asing membukukan pembelian bersih
(net buy) dengan nilai Rp 23,9 miliar. Asia juga memerah Kondisi serupa juga terlihat di pasar saham regional. Di Jepang, indeks Nikkei turun 0,19%. Penurunan juga terjadi pada indeks Kospi Korea Selatan sebesar 0,83%, indeks Hang Seng Hong Kong turun 0,46%, dan indeks Shanghai Composite yang turun 0,37%. Hanya indeks ASX 200 Australia yang melawan arus bursa Asia. Siang ini, indeks ASX 200 berhasil naik 0,24%.
Salah satu faktor yang mempengaruhi pergerakan bursa Asia adalah anjloknya harga minyak dunia setelah data menunjukkan adanya kenaikan cadangan minyak AS. Pada pukul 10.58 waktu Singapura, harga minyak WTI anjlok 1,17% menjadi US$ 51,56 per barel. Sedangkan harga minyak Brent turun 0,84% menjadi US$ 54,59 sebarel. Selain itu, pergerakan dollar juga sedikit berpengaruh terhadap market. Pada pukul 11.03 waktu Singapura, indeks dollar diperdagangkan di posisi 100,25. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Barratut Taqiyyah Rafie