Sesi I, IHSG masih bertahan di zona hijau



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan sesi I, Kamis (2/6). Mengacu data RTI, indeks berakhir naik tipis 0,12% atau 5,745 poin ke level 4.845,413 pukul 12.00 WIB.

Tercatat 147 saham bergerak naik, 106 saham bergerak turun, dan 90 saham stagnan. Perdagangan di sesi pagi ini melibatkan 1,93 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,05 triliun.

Lima indeks sektoral menghijau, menopang laju IHSG. Di antaranya; pertambangan naik 1,41%, pertanian naik 1,05%, dan perdagangan 0,69%.


Sedangkan, lima sektor lainnya yang memerah antara lain; aneka industri turun 1,31%, keuangan turun 0,49%, dan industri dasar turun 0.49%.

Beli asing masih menopang IHSG di perdagangan rehat pertama meski relatif kecil. Di pasar reguler, beli asing Rp 64,372 miliar dan beli asing keseluruhan perdagangan Rp 60,461 miliar.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) naik 4,51% ke Rp 15.075, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 4,17% ke Rp 750, dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA) naik 3,82 ke Rp 6.800.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) turun 3,11% ke Rp 6.225, PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) turun 2,10% ke Rp 4.670, dan PT Perusahaan Gas Negara tbk (PGAS) turun 2,02%.

Emerging market

Sementara itu, indeks acuan negara berkembang (emerging market) hari ini naik mendekati level tertinggi empat pekan sebelum pertemuan OPEC dan bank sentral Eropa (ECB), serta laporan payrolls bulanan Amerika Serikat (AS).

Indeks MSCI Emerging Markets naik 0,2% menjadi 808,33 pukul 12:35 waktu Hong Kong setelah naik ke 812,25 pada 31 Mei, tertinggi sejak Mei 4. Sedangkan, indeks Thailand naik 0,5% dan Filipina naik 0,4 %.

"Kebanyakan investor kemungkinan akan sangat berhati-hati dengan pertemuan ECB dan rilis data non-farm payrolls AS," kata Warut Siwasariyanon, kepala penelitian Asia Wealth Securities Co di Bangkok.

Siwasariyanon menambahkan pertemuan OPEC diprediksi tidak akan memberikan dampak signifikan terhadap harga minyak. “Tidak mungkin OPEC akan mengumumkan pemotongan produksinya,” ujarnya.

Asal tahu saja, bursa emerging market diperdagangkan dalam kisaran sempit dalam satu bulan terakhir. Pelaku pasar mengkaji kekuatan ekonomi global menghadapi kenaikan suku bunga AS dan China berjuang untuk melawan perlambatan ekonomi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto