Sesi I, IHSG masih memerah ke level 4.579,16



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) parkir di zona merah di sesi pertama perdagangan, Senin (4/1). Mengacu data RTI menunjukkan indeks turun 0,30% atau 13,844 poin ke level 4.579,164 pukul 12.00 WIB.

Tercatat 166 saham bergerak turun, 86 saham bergerak naik, dan 77 saham stagnan. Di sesi pertama perdagangan melibatkan 2,20 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 1,65 triliun.

Sembilan dari 10 indeks sektoral memerah di pertama. Sektor agrikultur turun 2,03% dan sekaligus memimpin pelemahan indeks sektoral. Sedangkan, sektor infrastruktur satu-satunya yang menghijau atau naik 0,35%.


Meski memerah, perdagangan di sesi pertama ini rupanya diwarnai aksi beli. Tercatat net buy asing di pasar reguler mencapai Rp 48,836 miliar dan secara keseluruhan mencapai Rp 50,422 miliar.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain: PT Sawit Sumbermas Saran Tbk (SSMS) turun 5,13% ke Rp 1.850, PT Vale Indonesia Tbk (INCO) turun 3,36% ke Rp 1.580, dan PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 2,80% ke Rp 16.475. 

Sementara, saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain: PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) naik 5,31% ke Rp 5.450, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) naik 4,55% ke Rp 1.150, dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) naik 4,11% ke Rp 1.900.

Di sisi lain ini, bursa Asia merosot seiring laporan data manufaktur China yang tidak menggembirakan dan meningkatnya ketegangan di Timur Tengah antara Arab Saudi dengan Iran memicu investor menghindari aset berisiko.

Indeks Asia Pacific jatuh 1,8%, menuju penurunan terdalam sejak 29 September. Begitu pula, indeks Shanghai Composite jatuh 3,9%, memperpanjang kerugian setelah rilis data PMI Manufaktur China tiba-tiba jatuh.

Indeks PMI Manufacturing Caixin China turun ke angka 48,2 bulan lalu, di bawah perkiraan ekonom untuk 48,9. Angka itu mengikuti angka resmi yang dirilis Jumat yang menunjukkan PMI merayap hingga angka 49,7, juga di bawah perkiraan untuk angka 49,8. Angka di bawah 50 menunjukkan penurunan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto