Sesi I, IHSG masih tidak berdaya di zona negatif



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih bergerak di zona negatif perdagangan sesi I, Senin (26/9). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,61% atau 33,006 poin ke level 5.355,902 pukul 12.00 WIB.

Tercatatt 175 saham bergerak turun, 93 saham bergerak naik, dan 74 saham stagnan. Perdagangan di sesi pagi melibatkan 2,97 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,42 triliun.

Tujuh dari 10 indeks sektoral menyeret IHSG. Sektor aneka industri memimpin penurunan 2,04%, diikuti manufaktur turun 1,11%, serta barang konsumsi turun 1,07%.


Tiga sektor yang menghijau antara lain; infrastruktur naik 0,l0%, agrikultur naik 0,20%, dan keuangan naik 0,02%.

Pelemahan IHSG turut tertekan oleh aksi jual investor asing yang mencapai Rp 73,269 miliar.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT United Tractors Tbk (UNTR) turun 3,77% ke Rp 17.250, PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 3,68% ke Rp 655, dan PT Hanson International Tbk (MNYRX) turun 3,38% ke Rp 143.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) naik 1,49% ke Rp 2.730, PT PP (Persero) Tbk (PTPP) naik 1,41% ke Rp 4.310, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 0,45% ke Rp 5.550.

"Laju IHSG mengalami koreksi terimbas adanya aksi ambil untung setelah mengalami penguatan pada pekan lalu," kata Kepaka Riset NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada.

Sementara itu, Kepala Riset Universal Broker Indonesia Satrio Utomo mengatakan bahwa koreksi pada bursa saham eksternal memberikan imbas negatif bagi pasar saham domestik.

"Secara umum, pelaku pasar sedang dalam posisi 'wait and see' menanti data-data ekonomi di akhir September dan kinerja emiten untuk kuartal III 2016. Di tengah penantian itu, faktor global dan faktor teknikal bakal mendominasi perdagangan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto