Sesi I, koreksi 102 saham membuat indeks tak bertenaga



JAKARTA. Hingga penutupan sesi satu, indeks masih berada di zona merah. Indeks berhenti di level 3.660,908 atau terkoreksi 0,36% pada penutupan sesi satu (18/11). Indeks melorot karena sebagian besar sektor di bursa mengalami tekanan aksi jual. Sektor perkebunan memimpin penurunan terbesar yakni 2,42%, disusul disusul koreksi sektor industri lain-lain sebanyak 1,38%. Adapun sebanyak tiga sektor berhasil menguat menahan laju koreksi indeks diantaranya kenaikan tipis sektor pertambangan sebesar 0,75%. Transaksi selama sesi satu terbilang sepi yakni Rp 2,989 triliun atau setara dengan 6,939 miliar saham. Sebanyak 102 saham turun, 75 naik, dan 75 tak berubah. Beberapa saham yang masuk deretan top lossers yakni PT Agis (TMPI) terperosot 20,74% ke Rp 107, PT Pryidam Farma (PYFA) turun 16,38% ke Rp 148, PT Indonesia Prima Property (QMRE) turun 9,09% ke Rp 170, dan PT Bayu Buana (BAYU) turun 8,93% ke Rp 255. Sedangkan saham top gainers yang menahan koreksi indeks yakni PT Multibreeder Adirama (MBAI) melejit 19,42% ke Rp 16.600, PT Titan Kimia Nusantara (FPNI) naik 17,65% ke Rp 180, PT Bakrie&Brothers (BNBR) naik 15% ke Rp 69, dan PT Colorpark Indonesia (CLPI) naik 9,76% ke Rp 450.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie