Sesi I, sembilan sektor bawa IHSG ke zona merah



JAKARTA. Aksi ambil untung menyeret Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ke zona merah pada sesi pertama perdagangan, Selasa (31/5). Mengacu data RTI, indeks terkoreksi 0,45% atau 21,937 poin ke level 4.814,096.

Tercatat 143 saham bergerak turun, 101 saham bergerak naik, dan 102 saham stagnan. Perdagangan di rehat pertama ini melibatkan 2,16 miliar lot saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 2,312 triliun.

Sembilan sektor memerah perdagangan pagi. Sektor pertanian memimpin pelemahan sebesar 1,16% dan diikuti keuangan turun 0,75%, serta aneka industri turun 0,70%. Sementara, hanya sektor infrastruktur yang menghijau yakni naik 0,18%.


Di sesi pertama, beli asing masih mewarnai perdagangan. Net buy asing di pasar reguler sebesar Rp 126,533 miliar dan net buy asing sebesar Rp 229,685 miliar keseluruhan perdagangan.

Saham-saham yang masuk top losers LQ45 antara lain; PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) turun 5,70% ke Rp 14.075, PT Global Mediacom Tbk (BMTR) turun 3,29% ke Rp 1.030, dan PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) turun 2,02% ke Rp 970.

Saham-saham yang masuk top gainers LQ45 antara lain; PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) naik 1,57% ke Rp 16.175, PT Jasa Marga (persero) Tbk (JSMR) naik 1,42% ke Rp 5.375, dan PT Siloam International Hospitals Tbk (SILO) naik 1,06% ke Rp 9.550.

Volume beli relatif menurun seiring dengan sebagian investor melakukan aksi ambil untung terhadap saham-saham di dalam negeri yang telah mengalami kenaikan pada hari sebelumnya (30/5)," kata NH Korindo Securities Indonesia Reza Priyambada mengutip dari Antara.

Ia menambahkan bahwa menjelang akan dirilisnya data ekonomi oleh Badan Pusat Statistik pada Rabu (1/6), pelaku pasar cenderung mengambil posisi "wait and see".

Diharapkan data ekonomi yang dirilis terutama laju inflasi masih terkendali sehingga memberi harapan bagi indeks kembali naik.

Bursa Asia berseri

Di sisi lain, bursa saham Asia memperpanjang kenaikannya, memangkas bulan terburuk mereka sejak Februari di tengah optimisme ekonomi global yang cukup kuat mengantisipasi kenaikan suku bunga AS yang mungkin datang di awal Juni.

Indeks MSCI Asia Pacific Index naik 0,5 % pukul 12:02 waktu Tokyo. Indeks acuan itu masih turun 1,8 % pada Mei, penurunan bulanan terburuk sejak Februari. Pada bulan Januari, indeks jatuh 8 % di tengah kecemasan global dipicu China .

Indeks Topix Jepang naik 0,5 % setelah berfluktuasi pada awal sesi, di jalur untuk penguatan 2,4 % pada Mei. Indeks Kospi di Seoul naik 0,5 %, sedangkan indeks S & P / NZX 50 Selandia Baru naik 0,2 % ke rekor tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto