JAKARTA. Sejal pembukaan perdagangan, Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif, dan akhirnya terpangkas 0,17% di akhir sesi pagi.Pengamat Pasar Modal Irwan Ariston Napitupulu memprediksi, untuk sesi kedua ini, IHSG akan mulai bergerak naik, dengan kisaran pergerakan di 3.960 - 4.000. Dia memperkirakan, hingga penutupan perdagangan sore, IHSG bisa mendarat di zona hijau. "Sebenarnya pada penutupan sesi I, walaupun ditutup terkoreksi namun masih didominasi oleh kenaikan 117 saham, dibanding jumlah yang turun ," ujarnya, Rabu (15/2).Kata Irwan, kebanyakan saham yang jatuh di sesi pertama adalah saham perbankan yang memiliki kapitalisasi yang besar. Sehingga jika sahamnya tergerus, cukup berpengaruh signifikan terhadap IHSG.Menurut Irwan, penurunan di sektor perbankan masih karena imbas penurunan BI Rate yang mengancam kinerja sektor perbankan. "Sedangkan masalah Moody's yang menurunkan peringkat utang negara-negara Eropa, saya rasa tidak berpengaruh banyak mengingat eksposure Indonesia ke Eropa tidaklah besar," urainya.Dia melihat adanya pergeseran sektoral, di mana investor lebih banyak memburu saham pertambangan dan properti, namun melepas saham perbankan. "Saat ini harga saham perbankan valuasinya sudah rendah dan sangat murah, namun trennya masih bearish," lanjut Irwan. Adapun, beberapa saham yang direkomendasikan Irwan bagi para trader yaitu saham PGAS, SMCB dan UNTR.
Sesi II, IHSG berpeluang mendarat di zona hijau
JAKARTA. Sejal pembukaan perdagangan, Indeks harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif, dan akhirnya terpangkas 0,17% di akhir sesi pagi.Pengamat Pasar Modal Irwan Ariston Napitupulu memprediksi, untuk sesi kedua ini, IHSG akan mulai bergerak naik, dengan kisaran pergerakan di 3.960 - 4.000. Dia memperkirakan, hingga penutupan perdagangan sore, IHSG bisa mendarat di zona hijau. "Sebenarnya pada penutupan sesi I, walaupun ditutup terkoreksi namun masih didominasi oleh kenaikan 117 saham, dibanding jumlah yang turun ," ujarnya, Rabu (15/2).Kata Irwan, kebanyakan saham yang jatuh di sesi pertama adalah saham perbankan yang memiliki kapitalisasi yang besar. Sehingga jika sahamnya tergerus, cukup berpengaruh signifikan terhadap IHSG.Menurut Irwan, penurunan di sektor perbankan masih karena imbas penurunan BI Rate yang mengancam kinerja sektor perbankan. "Sedangkan masalah Moody's yang menurunkan peringkat utang negara-negara Eropa, saya rasa tidak berpengaruh banyak mengingat eksposure Indonesia ke Eropa tidaklah besar," urainya.Dia melihat adanya pergeseran sektoral, di mana investor lebih banyak memburu saham pertambangan dan properti, namun melepas saham perbankan. "Saat ini harga saham perbankan valuasinya sudah rendah dan sangat murah, namun trennya masih bearish," lanjut Irwan. Adapun, beberapa saham yang direkomendasikan Irwan bagi para trader yaitu saham PGAS, SMCB dan UNTR.