JAKARTA. Tekanan jual oleh asing menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeblok hingga 92,24 poin atau setara 2,31% ke level 3.892 di sesi pagi.Pengamat pasar modal dari Lautandhana Securindo Willy Sanjaya menilai, dalam sepekan terakhir, asing memang cenderung melepas asetnya. Net sell asing sudah cukup besar di pasar saham. Sementara di dalam negeri, ada ancaman dari rupiah yang turun tajam. "Ini indikasi asing memang mulai keluar, sehingga investor sebaiknya berhati-hati dan mengurangi posisi," ujarnya, Jumat (25/50.Willy memprediksi, di sesi kedua, indeks pun masih akan tertekan. Menurutnya, bisa saja terjadi teknikal rebound, tapi hanya sesaat, sambil menunggu pasar Eropa buka.Nah, pergerakan pasar Eropa itulah yang nanti akan menggiring langkah indeks di sesi kedua. Dia bilang, jika pasar Eropa dibuka rebound, maka posisi indeks bisa menguat dan koreksi terminimalisir. "Namun, jika negatif atau flat, maka IHSG akan lanjut tertekan," urainya.Meski begitu, Willy memprediksi, di sesi kedua, koreksi indeks tidak akan sebesar sesi pagi. "Sekitar 50 poin, dan masih bisa ditutup di atas level 3.900, atau mendekati support pertama yang sudah tertembus di 3.910," prediksinya.Tapi, kalaupun Eropa sampai jeblok hingga 2%, maka indeks berpeluang menembus support kedua di level 3.855.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sesi II, koreksi indeks bisa terminimalisir
JAKARTA. Tekanan jual oleh asing menyebabkan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) jeblok hingga 92,24 poin atau setara 2,31% ke level 3.892 di sesi pagi.Pengamat pasar modal dari Lautandhana Securindo Willy Sanjaya menilai, dalam sepekan terakhir, asing memang cenderung melepas asetnya. Net sell asing sudah cukup besar di pasar saham. Sementara di dalam negeri, ada ancaman dari rupiah yang turun tajam. "Ini indikasi asing memang mulai keluar, sehingga investor sebaiknya berhati-hati dan mengurangi posisi," ujarnya, Jumat (25/50.Willy memprediksi, di sesi kedua, indeks pun masih akan tertekan. Menurutnya, bisa saja terjadi teknikal rebound, tapi hanya sesaat, sambil menunggu pasar Eropa buka.Nah, pergerakan pasar Eropa itulah yang nanti akan menggiring langkah indeks di sesi kedua. Dia bilang, jika pasar Eropa dibuka rebound, maka posisi indeks bisa menguat dan koreksi terminimalisir. "Namun, jika negatif atau flat, maka IHSG akan lanjut tertekan," urainya.Meski begitu, Willy memprediksi, di sesi kedua, koreksi indeks tidak akan sebesar sesi pagi. "Sekitar 50 poin, dan masih bisa ditutup di atas level 3.900, atau mendekati support pertama yang sudah tertembus di 3.910," prediksinya.Tapi, kalaupun Eropa sampai jeblok hingga 2%, maka indeks berpeluang menembus support kedua di level 3.855.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News