JAKARTA. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto membantah informasi terkait perombakan kabinet atau reshuffle yang akan dilakukan satu pekan setelah Hari Raya Idul Fitri. Dari informasi yang beredar, nama Andi disebut akan berganti posisi menjadi Menteri Pertahanan. Ia juga membantah bahwa kabar itu berasal dari Sekretariat Kabinet. Menurut Andi, seluruh menteri Kabinet Kerja menyadari bahwa reshuffle merupakan kewenangan penuh Presiden Joko Widodo. Tak ada yang bisa mencampurinya. "Tidak mungkin ada teks reshuffle dari Setkab, kami menteri-menteri sepenuhnya sadar bahwa itu kewenangan hak preorgatif Presiden," kata Andi, di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (30/6). Andi mengatakan, Presiden Jokowi meminta seluruh menterinya untuk fokus bekerja dan tidak pernah ada pembicaraan mengenai reshuffle. Apa pun keputusan yang akan diambil Presiden, Andi yakin semua menteri akan mematuhinya, "Jadi itu sama sekali tidak benar. Menteri-menteri prinsipnya satu, bekerja lalu manut Presiden memutuskan apa saja soal itu," ujarnya. Reshuffle atau perombakan kabinet menjadi hal yang ramai diperbincangan beberapa waktu ini. Presiden Jokowi telah meminta seluruh menterinya membuat laporan kerja sekaligus rencana kerja hingga November mendatang. Jokowi mengatakan, laporan para menteri sekaligus rencana kerja mereka hingga enam bulan ke depan merupakan salah satu langkah evaluasi kerja kabinet yang selalu dilakukannya untuk melihat sejauh mana program tercapai dan mengetahui masalah apa yang menghambat kerja kabinet. Meski demikian, Presiden tidak mengatakan bahwa evaluasi ini akan berujung pada perombakan kabinet. (Indra Akuntono) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Seskab: Presiden belum bahas reshuffle
JAKARTA. Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto membantah informasi terkait perombakan kabinet atau reshuffle yang akan dilakukan satu pekan setelah Hari Raya Idul Fitri. Dari informasi yang beredar, nama Andi disebut akan berganti posisi menjadi Menteri Pertahanan. Ia juga membantah bahwa kabar itu berasal dari Sekretariat Kabinet. Menurut Andi, seluruh menteri Kabinet Kerja menyadari bahwa reshuffle merupakan kewenangan penuh Presiden Joko Widodo. Tak ada yang bisa mencampurinya. "Tidak mungkin ada teks reshuffle dari Setkab, kami menteri-menteri sepenuhnya sadar bahwa itu kewenangan hak preorgatif Presiden," kata Andi, di Gedung Setneg, Jakarta, Selasa (30/6). Andi mengatakan, Presiden Jokowi meminta seluruh menterinya untuk fokus bekerja dan tidak pernah ada pembicaraan mengenai reshuffle. Apa pun keputusan yang akan diambil Presiden, Andi yakin semua menteri akan mematuhinya, "Jadi itu sama sekali tidak benar. Menteri-menteri prinsipnya satu, bekerja lalu manut Presiden memutuskan apa saja soal itu," ujarnya. Reshuffle atau perombakan kabinet menjadi hal yang ramai diperbincangan beberapa waktu ini. Presiden Jokowi telah meminta seluruh menterinya membuat laporan kerja sekaligus rencana kerja hingga November mendatang. Jokowi mengatakan, laporan para menteri sekaligus rencana kerja mereka hingga enam bulan ke depan merupakan salah satu langkah evaluasi kerja kabinet yang selalu dilakukannya untuk melihat sejauh mana program tercapai dan mengetahui masalah apa yang menghambat kerja kabinet. Meski demikian, Presiden tidak mengatakan bahwa evaluasi ini akan berujung pada perombakan kabinet. (Indra Akuntono) Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News