NEW DELHI. Ramalan sejumlah analis tentang perekonomian India terbukti benar. Berdasarkan data yang dirilis hari ini, perekonomian Negeri Taj Mahal itu mengalami pertumbuhan tercepat dalam 2,5 tahun terakhir. Hal ini menambah tekanan kepada bank sentral untuk selalu agresif dalam melakukan pengetatan kebijakan moneter di Asia. Asal tahu saja, data Central Statistical Organisation menunjukkan, Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat 8,8% dalam tiga bulan terakhir yang berakhir Juni dibanding tahun sebelumnya. Catatan saja, pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan PDB di India mencapai 8,6%. Data tersebut sesuai dengan estimasi 27 analis yang disurvei Bloomberg. Hanya saja, saat ini India tengah menghadapi masalah tingginya inflasi. Kemungkinan besar, India harus menaikkan tingkat suku bunga untuk menurunkan tingkat inflasi. "Data menunjukkan tingkat inflasi menimbulkan risiko pada perekonomian India," helas Mridul Saggar, ekonom Kotak Securities Ltd di Mumbai.
Sesuai ramalan, perekonomian India tumbuh pesat
NEW DELHI. Ramalan sejumlah analis tentang perekonomian India terbukti benar. Berdasarkan data yang dirilis hari ini, perekonomian Negeri Taj Mahal itu mengalami pertumbuhan tercepat dalam 2,5 tahun terakhir. Hal ini menambah tekanan kepada bank sentral untuk selalu agresif dalam melakukan pengetatan kebijakan moneter di Asia. Asal tahu saja, data Central Statistical Organisation menunjukkan, Produk Domestik Bruto (PDB) meningkat 8,8% dalam tiga bulan terakhir yang berakhir Juni dibanding tahun sebelumnya. Catatan saja, pada kuartal sebelumnya, pertumbuhan PDB di India mencapai 8,6%. Data tersebut sesuai dengan estimasi 27 analis yang disurvei Bloomberg. Hanya saja, saat ini India tengah menghadapi masalah tingginya inflasi. Kemungkinan besar, India harus menaikkan tingkat suku bunga untuk menurunkan tingkat inflasi. "Data menunjukkan tingkat inflasi menimbulkan risiko pada perekonomian India," helas Mridul Saggar, ekonom Kotak Securities Ltd di Mumbai.