Setahun IA-CEPA, pemanfaatan masih terhambat pandemi



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Indonesia dan Australia melakukan pertemuan secara virtual dalam mekanisme Joint Committee (JC).

Hal itu dilakukan untuk melakukan evaluasi terkait pelaksanaan Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komperhensif Indonesia dan Australia (IA-CEPA). IA-CEPA telah berjalan sekitar satu tahun setelah resmi pada 5 Juli 2020 lalu.

"JC adalah mekanisme reguler yang dibentuk atas mandat IA-CEPA untuk mengevaluasi dan mengawasi pelaksanaan komitmen kedua negara dalam perdagangan barang, jasa dan investasi, serta kerja sama ekonomi di bawah perjanjian IA-CEPA," ujar perwakilan Indonesia, Direktur Perundingan Bilateral Ni Made Marthini dalam siaran pers, Minggu (29/8).


Made bilang dalam sektor perdagangan barang, nilai perdagangan kedua negara mengalami penurunan 8,8% pada tahun 2020 dibandingkan tahun sebelumnya. Pada tahun 2020 nilai perdagangan sebesar US$ 7,1 miliar.

Baca Juga: Delegasi Indonesia dan Australia bertemu bahas setahun implementasi IA-CEPA

Selain itu, bidang perdagangan jasa dan ketenagakerjaan juga belum bisa maksimal. Hal itu karena perbatasan Australia masih tertutup yang mempengaruhi perdagangan jasa seperti transportasi dan pariwisata.

Kedua delegasi sepakat bahwa di tengah pandemi ini peran JC menjadi penting untuk mendorong, bukan hanya kerja sama antarpemerintah, tetapi juga antarswasta dan perorangan. Walaupun sementara ini dilakukan secara virtual.

Made bilang, IA-CEPA memiliki kerja sama yang disebut IA-CEPA Economic Cooperation Program (ECP) Katalis. Program tersebut diharapkan dapat mendorong ekonomi kedua negara ke depan.

"Indonesia berharap besar program ini akan membawa hubungan saling menguntungkan bagi kedua negara secara perdagangan, meningkatkan kepercayaan berusaha kedua negara, dan dapat berkolaborasi untuk menyasar pasar di negara ketiga, bukan hanya pasar masing-masing," terang Made.

Meski mengalami penurunan dalam sektor perdagangan, IA-CEPA diakui efektif dalam mendorong investasi. Pada 2020, investasi Australia mencapai US$ 348,5 juta dengan 1.562 proyek di sektor pertambangan, industri mesin, elektronik, tanaman pangan, perkebunan dan peternakan.

Selain itu, melalui IA-CEPA beberapa universitas ternama Australia sedang menjajaki peluang untuk berinvestasi di Indonesia. IA-CEPA juga memberikan peluang dalam investasi pada sektor pendidikan dan kesehatan.

Baca Juga: Indonesia konsultasikan penanganan Covid-19 dan pemulihan ekonomi dengan Australia

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto