Hari ini genap setahun Joko Widodo (Jokowi) menjadi presiden. Banyak pihak melakukan evaluasi atas kinerja Jokowi selama setahun memerintah. Ada yang memuji Jokowi, namun banyak pula yang tidak puas dengan kinerja Presiden yang memenangkan sekitar 53% dalam Pemilu Presiden 2014 lalu ini. Anjloknya kurs rupiah yang sempat menembus Rp 14.800 per dollar AS, pelemahan ekonomi dan pemutusan hubungan kerja (PHK) serta anjloknya daya beli masyarakat, menjadi sejumlah persoalan yang membuat banyak orang tak puas pada Jokowi.
Berikut penjelasan selengkapnya dari Paparan tersebut: Di tahun 2013, 20% orang terkaya menikmati 51% subsidi BBM. Sedangkan 20% orang termiskin hanya menikmati 7% subsidi BBM. Akibatnya, ruang fiskal kita terbatas: • Tidak bisa bangun infrastruktur • Tidak bisa bangun desa • Tidak bisa meningkatkan kualitas pendidikan & kesehatan • Tidak bisa mengentaskan kemiskinan • Tidak bisa melakukan program-program produktif lainnya Untuk itu, Jokowi-JK memangkas subsidi BBM. Mereka mengklaim, dana subsidi BBM tersebut kemudian dialokasikan untuk program produktif bagi rakyat. “Lebih dari 200 triliun rupiah subsidi BBM yang selama ini dibakar di jalan-jalan, dialihkan untuk program yang memakmurkan rakyat,” demikian kutipan dari Paparan tersebut.
Dana subsidi BBM tersebut dialokasikan untuk: • Bangun waduk baru & irigasi • Bangun tol laut & jaringan kereta api di luar Jawa • Bagikan Kartu Indonesia Pintar • Bagikan Kartu Indonesia Sehat