KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin genap satu tahun setelah dilantik pada 20 Oktober 2019 lalu. Meski telah berjalan selama setahun, DPR menilai masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi pemerintah salah satunya di bidang ekonomi. Anggota Komisi XI DPR Fraksi PKS, Anis Byarwati mengatakan, kinerja pemerintah dalam bidang ekonomi masih kurang memuaskan. Pemerintah tidak mampu memenuhi ekspektasi rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan. "Kami menilai ketidakberhasilan pemerintah mencapai target-target ekonominya menjadi catatan tidak baik terhadap kinerja pemerintah selama satu tahun ini," kata Anis kepada Kontan.co.id, Selasa (20/10). Selain itu, Anis mengatakan, program-program stimulus penanganan ekonomi saat pandemi Covid-19 yang terangkum dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tidak terealisasi maksimal. Sejak digulirkan, sampai dengan 30 September 2020, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) realisasinya hanya 38,6%, atau setara dengan Rp 268,3 triliun dari pagu Rp 695,2 triliun.
Setahun pemerintahan Jokowi-Maruf, kinerja bidang ekonomi dinilai masih rendah
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintahan Joko Widodo-Maruf Amin genap satu tahun setelah dilantik pada 20 Oktober 2019 lalu. Meski telah berjalan selama setahun, DPR menilai masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi pemerintah salah satunya di bidang ekonomi. Anggota Komisi XI DPR Fraksi PKS, Anis Byarwati mengatakan, kinerja pemerintah dalam bidang ekonomi masih kurang memuaskan. Pemerintah tidak mampu memenuhi ekspektasi rakyat untuk mewujudkan kesejahteraan. "Kami menilai ketidakberhasilan pemerintah mencapai target-target ekonominya menjadi catatan tidak baik terhadap kinerja pemerintah selama satu tahun ini," kata Anis kepada Kontan.co.id, Selasa (20/10). Selain itu, Anis mengatakan, program-program stimulus penanganan ekonomi saat pandemi Covid-19 yang terangkum dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) tidak terealisasi maksimal. Sejak digulirkan, sampai dengan 30 September 2020, realisasi anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) realisasinya hanya 38,6%, atau setara dengan Rp 268,3 triliun dari pagu Rp 695,2 triliun.