MUMBAI. Mata uang rupe India menjadi salah satu mata uang yang mencatatkan pelemahan versus dollar AS pada transaksi hari ini (17/12). Data yang dihimpun Bloomberg menunjukkan, pada pukul 10.57 waktu Mumbai, rupe melemah 0,3% menjadi 63,73 per dollar AS.

Pada transaksi sebelumnya, nilai tukar rupe berada di level 63,8850. Ini merupakan level terendah sejak 13 November pada tahun lalu.

Pelemahan rupe terjadi seiring spekulasi bahwa permintaan aset-aset emerging market akan tergerus karena investor tengah bersiap menyambut kenaikan suku bunga acuan Amerika Serikat pada tahun depan.

Sekadar informasi, rapat the Federal Open Market Committee yang berlangsung dua hari akan berakhir Rabu (17/12) ini. Rapat ini disinyalir akan membahas arah kebijakan suku bunga AS pada tahun depan.  

"Investor cukup berhati-hati menunggu hasil pertemuan the Fed. Sebab, rapat tersebut akan memberikan sinyal mengenai arah suku bunga AS," jelas Navin Raghuvanshi, currency trader DCB Bank Ltd di Mumbai.

Dia menambahkan, sentimen global secara keseluruhan sangat tidak kondusif bagi emerging market. "Selain itu, tingginya tingkat permintaan dollar oleh korporasi menjelang akhir tahun juga berdampak pada daya tahan rupe," imbuhnya.

Catatan saja, the Bloomberg Dollar Spot Index hari ini naik 0,3%. Kenaikan indeks ini disebabkan oleh prediksi sejumlah ekonom yang mengatakan krisis mata uang di Rusia belum akan berhenti hingga the Fed berjanji akan mempertahankan kebijakan suku bunga rendah dalam beberapa waktu ke depan.

Rupe tidak sendirian. Mata uang rupiah juga semakin melemah versus dollar AS sejak kemarin. Siang ini, nilai tukar rupiah di pasar spot berada di level 12.731 per dollar AS. Sementara, nilai kurs rupiah berdasarkan Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) berada di level 12.720 per dollar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie