KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah selama 16 tahun fokus menggarap segmen korporasi, Doku masuk ke segmen usaha mikro kecil dan menengah (UMKM). Untuk mempercepat digitalisasi UMKM, salah satu payment gateway tersebut memperkenalkan Juragan Doku. 

Di siis lain, Doku juga melakukan transformasi bisnis. Dari pionir payment gateway menjadi perusahaan teknologi pembayaran yang akan memperkuat penetrasi bisnis di Indonesia. Doku juga akan melebarkan sayap untuk memperluas bisnis ke Asia Tenggara beberapa tahun ke depan.

CEO Doku, Chris Yeo menyatakan, Juragan DOKU merupakan inisiatif untuk pertumbuhan lanjutan (growth initiatives) yang menyasar segmen pasar UMKM Indonesia. Tahun lalu Doku melakukan ekspansi bisnis ke Malaysia melalui akuisisi senangPay.

Juragan Doku menawarkan cara terima pembayaran yang cepat, mudah dan lengkap baik online maupun offline bagi para penjual di media sosial atau social sellers. Mereka menjadi target pasar utama bagi Juragan Doku di fase awal ini.

Baca Juga: Perluas Layanan Cash Management, Bank Muamalat Gandeng DOKU dan Paper.id

"Melalui Juragan Doku kami berharap, tidak hanya dapat meningkatkan jumlah transaksi sukses saja, juga mendukung social sellers untuk memperluas basis pelanggan mereka dengan tersedianya berbagai metode pembayaran,” kata Chris, dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Rabu (5/7).  

Juragan Doku menawarkan layanan terima pembayaran instan dengan fitur-fitur langsung pakai (tanpa integrasi). Seperti payment link, e-katalog, QRIS dan instant checkout. Selain fitur produk yang dapat diakses melalui web maupun aplikasi Juragan Doku. 

Dalam perjalanan bisnisnya selama 16 tahun di Indonesia, Doku telah melayani lebih dari 150.000 merchant payment gateway dari 18 kategori bisnis dan lebih dari 5 juta pengguna e-wallet.

Tahun 2022, pasca pandemi Covid-19, jumlah transaksi sukses mencapai 145 Juta dan secara volume, transaksi DOKU bertumbuh sebesar 80% jika dibandingkan tahun sebelumnya. Dengan pencapaian ini, DOKU telah mengantongi profit terhitung sejak kuartal IV  2022.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Ahmad Febrian