NEW YORK. Setelah dua hari berkinerja melempem, pada pembukaan pagi di New York, indeks Standard & Poor's 500 berhasil menanjak. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.34 waktu New York, indeks S&P 500 naik 0,1% menjadi 1.408,29. Salah satu sentimen yang mendongkrak kinerja Wall Street adalah pelonggaran kebijakan China terhadap bank investasi. Selain itu, investor juga terus mengikuti perkembangan negosiasi fiscal cliff di Washington. "Pasar terlihat bergerak positif mengikuti perkembangan data ekonomi. Investor akan terus mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi di China dan Eropa. Pergerakan bursa AS akan terus mengikuti perkembangan dari prospek tersebut," papar John Augustine, chief market strategist Fifth Third Bancorp di Cincinnati. Dia menambahkan, pasar juga akan bereaksi postif atas kebijakan pemimpin China yang tidak hanya melonggarkan kebijakan pada sektor finansial melainkan juga terhadap seluruh sektor pada tahun depan. "Pasar saham akan bereaksi terkait hal tersebut," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Setelah 2 hari melempem, Wall Street bangkit
NEW YORK. Setelah dua hari berkinerja melempem, pada pembukaan pagi di New York, indeks Standard & Poor's 500 berhasil menanjak. Data Bloomberg menunjukkan, pada pukul 09.34 waktu New York, indeks S&P 500 naik 0,1% menjadi 1.408,29. Salah satu sentimen yang mendongkrak kinerja Wall Street adalah pelonggaran kebijakan China terhadap bank investasi. Selain itu, investor juga terus mengikuti perkembangan negosiasi fiscal cliff di Washington. "Pasar terlihat bergerak positif mengikuti perkembangan data ekonomi. Investor akan terus mengikuti perkembangan ekonomi yang terjadi di China dan Eropa. Pergerakan bursa AS akan terus mengikuti perkembangan dari prospek tersebut," papar John Augustine, chief market strategist Fifth Third Bancorp di Cincinnati. Dia menambahkan, pasar juga akan bereaksi postif atas kebijakan pemimpin China yang tidak hanya melonggarkan kebijakan pada sektor finansial melainkan juga terhadap seluruh sektor pada tahun depan. "Pasar saham akan bereaksi terkait hal tersebut," jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News