KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Reasuransi Nasional Indonesia (Nasional Re) akhirnya mencatatkan kinerja positif setelah dua tahun berturut-turut menderita kerugian yang cukup dalam. Namun pada tahun 2022, Nasional Re berhasil membukukan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 170,93 miliar. Sebelumnya, perseroan dilanda kerugian Rp 740,43 miliar pada tahun buku 2021 dan kerugian Rp 542,93 miliar pada tahun 2020. Selain itu, pada tahun lalu, perseroan juga mencatatkan pendapatan premi bruto senilai Rp 8,02 triliun, lebih tinggi dari tahun 2021 yang sebesar Rp 7,63 triliun.
Direktur Utama PT Reasuransi Nasional Indonesia, Albert J. Rotinsulu menyatakan bahwa dengan selesainya audit laporan keuangan tahun buku 2022 ini pihaknya akan fokus meningkatkan performa perusahaan. Baca Juga: Ini Sejumlah Faktor Utama yang Pengaruhi Pasar Reasuransi Global dan Tanah Air “Kami bisa segera fokus menjalankan inisiatif strategis program penyehatan keuangan agar memenuhi tingkat solvabilitas sesuai ketentuan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” ujarnya melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (8/6). Albert menjelaskan, tahun ini pihaknya serius menjalankan tujuh inisiatif perbaikan keuangan yang tertuang dalam Rencana Penyehatan Keuangan (RPK). PT Askrindo selaku pemegang saham pengendali dan Indonesia Financial Group (IFG) sebagai holding BUMN asuransi dan penjaminan, mendukung langkah dari manajemen Nasional Re tersebut. “Dengan upaya ini diharapkan kinerja Nasional Re akan membaik yang ditunjukkan dengan indikator keuangan yang di atas ketentuan dari OJK,” jelasnya. Baca Juga: Mayoritas RBC Perusahaan Reasuransi Indonesia Mengalami Penurunan