Setelah AXIS, Mandiri mengincar Telkom



JAKARTA. Sepanjang tahun ini, industri  perbankan gencar mengejar pertumbuhan anorganik. Bank Mandiri  misalnya, berencana akan bersinergi dengan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) untuk pengembangan bisnis layanan perbankan tanpa kantor (branchless banking) dan uang elektronik (e-money). Sebelumnya,  Mandiri bersama PT Pos Indonesia (Pos) dan PT Tabungan Asuransi Pegawai Negeri (Taspen) membentuk bank usaha patungan atau joint venture melalui Bank Sinar Harapan Bali (BSHB).

Direktur Utama Bank Mandiri, Zulkifli Zaini, mengaku  sedang menjajaki rencana kerja sama dengan Telkom. Di tahap awal, manajemen bekerja sama dalam pengadaan alat pembaca e-money untuk kendaraan atau on board unit (OBU). "Kami memang sedang mengkaji bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan telekomunikasi besar terkait  pengembangan branchless banking agar bisnis ini dapat berjalan sukses," kata Zulkifli, kepada KONTAN, pekan lalu.

Direktur Ritel dan Mikro Bank Mandiri, Budi Gunadi Sadikin, juga membenarkan rencana kerja sama dengan perusahaan telekomunikasi pelat merah tersebut. Menurutnya, kedua pihak sudah menggelar pembicaraan yang lebih detail, seperti konsep kerjasama dan skema bisnis.


Namun, Budi belum dapat menyampaikan bentuk sinergi. Apakah cukup dengan unit bisnis atau mendirikan joint venture, karena pembahasan ini masih tahap awal.

Skema rahasia

Selain jangkauan, Mandiri menggandeng Telkom karena sama-sama Badan Usaha Milik Negara (BUMN). "Skemanya kami belum boleh ngomong, nanti ketahuan orang lain. Bekerja sama dengan Telkom ini untuk bisnis strategis bagi kedua belah pihak," ucapnya.

Direktur Keuangan PT Telkom, Honesti Basyir, mengakui pihaknya berkomunikasi dengan Bank Mandiri, khusus membahas masalah ini. Menurutnya, mereka akan memperbesar skala bisnis untuk branchless banking dan e-money. Produk layanan ini terbilang potensial untuk dikembangkan, karena pasarnya luas dan belum terjamah.

Manajemen Bank Mandiri dan Telkom menargetkan sinergi akan terealisasi pada tahun 2013 ini. Namun kedua pihak belum dapat menyampaikan kepastian bulannya. "Kami saling bersinergi dengan memanfaatkan bisnis masing-masing. Telkom misalnya kuat pada bidang teknologi informasi (TI), sedangkan Bank Mandiri kuat dari sisi finansial," ucap Honesti.

Sebelumnya, pada akhir 2011, bank beraset terbesar ini telah menjalin kerja sama dengan operator telekomunikasi AXIS dalam peluncuran pilot project branchless banking melalui tabungan Sinar Sip di Bank Sinar.

Bank menggandeng perusahaan telekomunikasi agar nomor telepon seluler (ponsel) bisa digunakan untuk melakukan transaksi perbankan. Ini membantu penetrasi bank ke masyarakat.  Menurut catatan Bank Indonesia (BI), dari 240 juta masyarakat Indonesia, cuma 60 juta yang baru memiliki akses ke perbankan.

Meski Bank Mandiri terus menggalang sinergi dengan perusahaan telekomunikasi, penerapan konsep branchless banking masih belum sepenuhnya. Persoalannya, BI belum merampungkan aturan main lebih teknis tentang agent banking. "Maka itu kami menunggu aturan BI dulu," tambah Zulkifli.

Direktur Utama Bank Sinar Harapan Bali, I Wayan Sukarta, mengatakan jumlah nasabah branchless banking mencapai 2.567 orang per akhir tahun 2012. Tahun ini, manajemen membidik penambahan nasabah menjadi 10.000 orang. Sedangkan hingga  lima tahun ke depan, targetnya mencapai 25.000 nasabah.

Selain menjalin kerja sama dengan perusahaan telkom, Bank Sinar juga gencar memberikan edukasi kepada masyarakat. Khususnya ke para pedagang di pasar-pasar tradisional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: