Setelah Bank Permata, siapa lagi?



JAKARTA. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) berharap, ada tindak lanjut dari lima bank yang diajak kerjasama agar investor bisa melakukan transaksi lewat mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Heri Sunaryadi, Direktur Utama KSEI mengatakan sejak 2013, pihaknya sudah mengajukan proposal kerjasama kepada enam bank. Namun, baru PT Bank Permata Tbk (BNLI) yang merespon. Akhirnya, hari ini dilakukan penandatanganan kerjasama KSEI dengan Bank Permata. Mulai awal Juni 2014, beberapa fasilitas pasar modal sudah bisa diakses melalui ATM. "Kami masih menunggu respon dari lima bank lainnya," ujar Heri, Jumat (28/2). Kelima bank itu adalah PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Bank Syariah Mandiri (BSM), PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNII), PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), dan PT CIMB Niaga Tbk (BNGA). Jadi, bagi para investor yang memiliki rekening dana nasabah (RDN) di kelima bank tersbut, harus bersabar. Tahun ini, yang bisa mengkases pasar modal lewat ATM baru Bank Permata. Beberapa fasilitas yang bisa dilakukan investor antara lain mengecek saldo efek dan saldo dana di rekening dana nasabah (RDN). Selanjutnya, investor juga akan bisa memberikan instruksi penarikan dana oleh nasabah kepada perusahaan efek. Selama ini, instruksi seperti itu biasanya dilakukan melalui fax atau aplikasi online trading. Dengan adanya fasilitas ini, maka investor bisa melakukan lewat ATM.Bagi investor yang sudah memiliki RDN di Bank Permata, cukup melakukan registrasi saja yang bisa dilakukan melalui ATM. Nasabah tidak perlu mengganti nomor PIN.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie