KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah beberapa waktu lalu sempat ramai kredit bank swasta tergerus bank BUMN karena adanya program kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga subsidi 7% tahun ini muncul permasalahan baru. Masalah baru ini adalah kredit bank daerah (BPD) yang tergerus bank BUMN dan bank swasta. Menurut bankir bank daerah tergerusnya pasar kredit mikro BPD ini disebabkan karena adanya KUR pemerintah yang berbunga rendah. Tergerusnya pangsa pasar BPD ini bisa dilihat dari statistik perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbaru. Sampai Mei 2018, realisasi kredit mikro BPD Rp 12,8 triliun hanya tumbuh 4,9% secara tahunan atau year on year (yoy).
Setelah bank swasta, kredit mikro bank daerah gantian yang tergerus KUR
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah beberapa waktu lalu sempat ramai kredit bank swasta tergerus bank BUMN karena adanya program kredit usaha rakyat (KUR) dengan bunga subsidi 7% tahun ini muncul permasalahan baru. Masalah baru ini adalah kredit bank daerah (BPD) yang tergerus bank BUMN dan bank swasta. Menurut bankir bank daerah tergerusnya pasar kredit mikro BPD ini disebabkan karena adanya KUR pemerintah yang berbunga rendah. Tergerusnya pangsa pasar BPD ini bisa dilihat dari statistik perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terbaru. Sampai Mei 2018, realisasi kredit mikro BPD Rp 12,8 triliun hanya tumbuh 4,9% secara tahunan atau year on year (yoy).