Setelah bergerak liar, IHSG sesi I turun tipis



JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak liar di sepanjang sesi I. Meski berhasil ke zona hijau setelah dibuka negatif, tapi indeks menyerah di akhir sesi I.

Data RTI menunjukkan, pada pukul 12.00 WIB, indeks mencatatkan penurunan 0,05% menjadi 5.229,018.

Ada 149 saham yang menekan indeks. Sementara, jumlah saham yang naik sebanyak 122 saham dan 85 saham lainnya diam di tempat.


Volume transaksi perdagangan siang ini melibatkan 4,680 miliar saham dengan nilai transaksi Rp 2,316 triliun.

Ada lima sektor yang menekan indeks. Tiga di antaranya adalah: sektor barang konsumen turun 0,91%, sektor konstruksi turun 0,63%, dan sektor manufaktur turun 0,51%.

Saham-saham indeks LQ 45 yang berada di jajaran top losers antara lain: PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) turun 5,08% menjadi Rp 560, PT Media Nusantara Citra Tbk (MNCN) turun 3,49% menjadi Rp 1.795, dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF) turun 2,94% menjadi Rp 1.485.

Di posisi top gainers indeks LQ 45, terdapat saham-saham: PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) naik 3,28% menjadi Rp 14.975, PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 2,11% menjadi Rp 1.695, dan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) naik 1,87% menjadi Rp 5.450.

Investor asing masih terus melepas kepemilikan sahamnya. Siang ini, penjualan bersih (net sell) asing mencapai Rp 399,8 miliar di seluruh market dan Rp 201,7 miliar di pasar reguler.

Kepala Riset Daewoo Securities Taye Shim memprediksi, memprediksikan pekan ini akan menjadi minggu yang tenang menjelang awal musim liburan.

"Kami tidak setuju dengan pendapat pasar bahwa pasar negara berkembang akan bergejolak seperti di 2015 saat Fed menaikan suku bunga, karena menurut kami, fundamental ekonomi global telah banyak meningkat sejak 2015," paparnya.

Dia menambahkan, minggu ini, investor akan mengawasi data ekonomi AS dan revisi kuarta III 2016 PDB Inggris yang akan dirilis Jumat (23/12) mendatang. Selain itu, Bank of Japan juga akan mengumumkan keputusan kebijakan moneter pada hari Selasa (20/12) besok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie