Setelah berhasil menembus level US$ 52.000, Bitcoin kembali tersungkur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Setelah berhasil menembus level US$ 52.000, Bitcoin kembali tersungkur dalam dua hari terakhir. Kripto dengan kapitalisasi terbesar tersebut kini diperdagangkan di kisaran US$ 46.000 per BTC.

Salah satu kabar terbaru yang dinilai jadi sentimen negatif adalah sikap Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (SEC) yang memberikan wells notice atau pemberitahuan resmi dari SEC bahwa lembaga tersebut berencana melakukan tindakan penegakan hukum terhadap Coinbase.

Hal ini terjadi lantaran Coinbase yang menawarkan layanan pinjam-meminjam USDT atau stable coin dolar AS. Jika sampai Coinbase tetap melakukan aksi tersebut, SEC dikabarkan tidak akan ragu menempuh jalur hukum.


Walau demikian CEO Triv.co.id Gabriel Rey meyakini ketegangan antara SEC dan Coinbase bukan menjadi penyebab terkoreksinya harga Bitcoin. Ia bilang, langkah SEC tersebut lebih sebagai bentuk pencegahan agar Coinbase tidak menjadi layaknya perbankan yang bisa punya layanan pinjam-meminjam.

Baca Juga: Tokoh kripto ini yakin, harga Bitcoin tembus US$ 100.000 di akhir tahun

Hal ini mengingat untuk bisa memberikan layanan pinjaman, perbankan di AS saja punya segudang peraturan dan persyaratan. Sementara di dunia kripto sendiri, belum ada peraturan soal tersebut, sehingga SEC mencegah Coinbase agar tidak memberikan layanan tersebut di saat aturannya belum ada. 

“Jadi berita tersebut sebenarnya dampaknya minim ke harga Bitcoin, koreksi (Bitcoin) lebih disebabkan karena harganya yang sudah terlalu menguat. Selain itu, sentimen tapering dari The Fed juga masih membayangi pergerakan harga Bitcoin, sehingga wajar jika ada koreksi,” kata Gabriel kepada Kontan.co.id, Kamis (9/9).

Kendati begitu, Gabriel meyakini fundamental Bitcoin masih cukup solid. Terlebih lagi, beberapa waktu sebelumnya, NASDAQ ikut mendaftarkan Bitcoin ETF ke salah satu penerbit. Sebagai salah satu bursa saham besar, masuknya NASDAQ dinilai akan semakin menekan SEC untuk segera mengesahkan Bitcoin ETF.

Oleh sebab itu, Gabriel melihat pengesahan hanya tinggal menunggu waktu saja di mana kemungkinan paling lambat akan terjadi pada akhir tahun ini. Untuk saat ini, Gabriel memperkirakan pergerakan Bitcoin masih akan berada pada rentang US$ 30.000 - US$ 50.000 per BTC.

Selanjutnya: Bursa aset kripto kemungkinan akan diintegrasikan dengan bursa berjangka yang ada

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .