Setelah Denpasar dan Jabodetabek, harga Pertalite di Sumatera jadi Rp 6.450 per liter



KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Pertamina memangkas harga bahan bakar minyak alias BBM jenis Pertalite menjadi Rp6.450 per liter di wilayah Sumatera.

Kebijakan pemotongan harga ini menyusul setelah Pertamina menerapkan harga pertalite di Denpasar, Tangerang Selatan, serta Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, serta Bekasi (Jabodetabek).

Penurunan harga Pertalite menjadi Rp 6.450 per liter adalah harga promosi program Langit Biru Pertamina.  Program ini merupakan rangkaian kegiatan edukasi masyarakat untuk menggunakan bahan bakar berkualitas dan ramah lingkungan.


Baca Juga: Program Langit Biru Pertamina dapat dukungan dari komunitas otomotif

"Program Langit Biru sudah di Denpasar, Tangerang Selatan, ke depan masuk seluruh Jawa dan Bali, kemudian masuk Sumatera," ungkap CEO Subholding Commercial and Trading Pertamina Mas'ud Khamid dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Senin (5/10).

Program Langit Biru dilakukan oleh Pertamina di wilayah-wilayah yang memiliki daya beli cukup baik. Selain itu, Pertamina juga akan memberikan diskon Pertalite di daerah yang warganya masih banyak menggunakan Premium.

Segmen pasar ini menjadi bidikan Pertamina dalam edukasi agar masyakarat beralih ke energy bersih. Dengan pertimbangan itu pula, “Tidak semua konsumen Pertalite mendapatkan harga Pertalite dengan harga diskon," ujar dia.

Beberapa kriteria yang akan mendapatkan diskon Pertalite adalah seluruh motor, angkot plat kuning, dan taksi plat kuning. Khusus untuk motor dengan kapasitas mesin besar, diskon juga lebih kecil.

Baca Juga: Banyak peminat, Pertamina buka opsi perluas potongan Pertalite

 Sejauh ini, Mas'ud bilang,  realisasi premium atau jenis BBM khusus penugasan (JBKP) tercatat sebesar 6,7 juta kiloliter (KL) per September 2020. Prediksinya,  penyaluran premium JBKP hingga akhir tahun ini hanya 8,7 juta KL.

Jumlah proyeksi itu lebih rendah dari kuota yang disediakan mencapai 11 KL. Jika dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya, penyaluran premium JBKP tahun ini menurun.

Tercatat, penyaluran premium JBKP pada 2018 sebanyak 10,8 juta KL. Kemudian, penyaluran pada 2019 naik menjadi 11,6 juta KL.

Mas'ud menjelaskan penurunan volume penyaluran terjadi karena dampak kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di tengah pandemi covid-19 atau virus corona, kebijakan untuk tetap di rumah saja, dan peralihan konsumen ke BBM ramah lingkungan.

Di sisi lain, tren penyaluran Pertalite terlihat meningkat jika dilihat meningkat sejak PSBB atau April 2020. Pada saat itu, penyaluran tercatat 35,7 juta KL, lalu meningkat pada Mei 2020 menjadi 38,8 juta KL, naik lagi menjadi 44,5 juta KL pada Juni 2020, dan naik menjadi 48,8 juta KL pada Juli 2020.

Selanjutnya, penyaluran Pertalite tembus 50,8 juta KL pada Agustus 2020. Namun, penyaluran pada September 2020 turun tipis menjadi 50,6 juta KL.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Titis Nurdiana