KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Bisnis Internasional Tbk (
BBSI) masih harus melakukan penambahan modal setelah resmi dikuasai oleh PT FinAccel Teknologi Indonesia (Kredivo). Pasalnya, modal inti bank ini baru mencapai Rp 2,06 triliun per akhir 2021. Sedangkan bank umum harus memenuhi ketentuan modal inti minimum Rp 3 triliun pada akhir 2022. PT FinAccel Teknologi Indonesia mengumumkan telah resmi mengakuisi saham mayoritas Bank Bisnis pada Senin (4/4). Akuisisi ini merupakan bagian dari strategi ekspansi anak usaha FinAccel Pte Ltd ini untuk melayani pengguna dengan menawarkan layanan finansial yang lebih bervariasi.
Setelah akuisisi yang ditargetkan rampung pada akhir pekan ini, Kredivo akan memiliki 75% saham Bank Bisnis. Sedangkan keluarga Suriadi, pemilik mayoritas sebelumnya, masih mempertahankan porsi kepemilikan minoritas yang signifikan.
Baca Juga: FinAccel Resmi Genggam 75% Saham Bank Bisnis (BBSI), Masuk Bisnis Perbankan Digital Susanti Krisnawati, Sekretaris Perusahaan Bank Bisnis mengatakan, mekanisme penambahan modal untuk memenuhi ketentuan regulator tersebut masih belum diputuskan manajemen pemegang saham. "Saat ini terkait itu masih dalam pembahasan manajemen," ujarnya pada Kontan.co.id, Senin (4/4). Akshay Garg, Group CEO & Co-founder FinAccel dalam keterangan resminya, Senin (4/4) mengatakan, meski Kredivo sudah menjadi yang terdepan sebagai penyedia kredit digital melalui bisnis paylater dalam beberapa tahun terakhir, digitalisasi layanan perbankan Indonesia baru saja dimulai.
Oleh karena itu, Kredivo siap melayani pengguna dengan produk perbankan bertaraf dunia ke depannya. "Kami juga sangat berterima kasih kepada keluarga Suriadi atas dukungan dan koordinasi yang sangat kooperatif selama proses akuisisi setahun belakangan ini," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto