Setelah dua bulan, Selandia Baru catat kasus pertama virus corona lokal



KONTAN.CO.ID - WELLINGTON. Selandia Baru, Senin (25/1), mengonfirmasi kasus pertama virus corona baru di komunitas dalam beberapa bulan terakhir pada seorang wanita berusia 56 tahun. 

Wanita itu, yang kembali ke Selandia Baru pada 30 Desember lalu, positif mengidap jenis virus corona Afrika Selatan setelah meninggalkan karantina wajib selama dua minggu, di mana dia dua kali dinyatakan negatif.

Tidak ada kasus komunitas lain yang dilaporkan sejak kasus wanita itu diungkapkan pada Minggu (24/1). Dan, pihak berwenang mengatakan, sumber infeksi mungkin dari sesama orang yang kembali di fasilitas karantina.


"Pihak berwenang sedang memeriksa, apakah virus itu menyebar melalui sistem ventilasi dan pendingin udara di fasilitas karantina," kata Menteri Penanganan Covid-19 Chris Hipkins, seperti dikutip Reuters.

Wanita itu, yang tinggal di Northland, dikarantina setibanya di fasilitas isolasi terkelola di Auckland, di mana beberapa kasus virus corona yang sangat ganas telah dicatat dalam beberapa pekan terakhir.

Baca Juga: Waspada! Berbicara bisa menyebarkan virus corona sebanyak batuk

Mungkin lebih menular

Direktur Jenderal Kesehatan Selandia Baru Ashley Bloomfield menyebtukan, varian virus corona Afrika Selatan mungkin lebih menular, tetapi belum ada penelitian yang cukup tersedia.

"Dia (perempuan itu) tidak berbicara tentang gejala pernapasan, lebih banyak nyeri otot. Jadi, dia mungkin tidak banyak menyebarkan virus," ujarnya seperti dilansir Reuters.

Selandia Baru, salah satu negara maju paling sukses dalam mengendalikan penyebaran pandemi, terakhir mencatat penularan virus corona komunitas pada November tahun lalu, menurut situs Kementerian Kesehatan.

Penguncian yang ketat dan isolasi geografis membantu negara berpenduduk 5 juta itu hampir menghilangkan virus corona di dalam perbatasannya. Sejauh ini, Selandia Baru hanya memiliki 1.927 kasus virus corona.

Tetapi, dengan pandemi yang berkecamuk secara global, lebih banyak orang yang kembali dengan infeksi, termasuk varian baru, meningkatkan kekhawatiran virus corona bisa menyebar lagi di tengah masyarakat.

Selanjutnya: Coronasomnia: Pengertian, penyebab dan bagaimana cara mengatasinya

Editor: S.S. Kurniawan