KUALA LUMPUR. Setelah tertekan selama empat hari, akhirnya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menguat hari ini. Reli CPO terjadi di tengah spekulasi cuaca kering yang bakal memangkas suplai kedelai. Minyak kedelai merupakan produk substitusi minyak sawit. Tak ayal, spekulasi tersebut pun mendongkrak permintaan minyak sawit yang digunakan dalam bahan makanan dan biodiesel."Ada kekhawatiran produksi beberapa tanaman di AS akan berkurang karena cuaca panas," ujar analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng, di Kuala Lumpur. Kontrak CPO untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange naik 1,1% ke level RM 3.036 atau setara US$ 1.020 per metrik ton, dan mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.022 di Kuala Lumpur. Sebelumnya, pekan lalu, kontrak yang sama turun 0,4% karena kekhawatiran perlambatan ekonomi bakal mengurangi permintaan komoditas.Sementara, harga kedelai tercatat menguat untuk hari yang kedua. Kontrak kedelai untuk pengiriman November reli 0,8% ke US$ 13,7975 per bushel di Chicago Board of Trade. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman Desember naik 0,7% ke 56,32 sen per pound.Rebound CPO juga tertopang spekulasi berkurangnya produksi Indonesia dan Malaysia selama Ramadhan dan Idul Fitri. "Sehingga suplai akan lebih rendah untuk jangka pendek, dan ini mensupport harga CPO jangka pendek," sebut Ivy Ng.
Setelah empat hari tertekan, CPO rebound hari ini
KUALA LUMPUR. Setelah tertekan selama empat hari, akhirnya harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) menguat hari ini. Reli CPO terjadi di tengah spekulasi cuaca kering yang bakal memangkas suplai kedelai. Minyak kedelai merupakan produk substitusi minyak sawit. Tak ayal, spekulasi tersebut pun mendongkrak permintaan minyak sawit yang digunakan dalam bahan makanan dan biodiesel."Ada kekhawatiran produksi beberapa tanaman di AS akan berkurang karena cuaca panas," ujar analis CIMB Investment Bank Bhd. Ivy Ng, di Kuala Lumpur. Kontrak CPO untuk pengiriman November di Malaysia Derivatives Exchange naik 1,1% ke level RM 3.036 atau setara US$ 1.020 per metrik ton, dan mengakhiri sesi perdagangan pagi di RM 3.022 di Kuala Lumpur. Sebelumnya, pekan lalu, kontrak yang sama turun 0,4% karena kekhawatiran perlambatan ekonomi bakal mengurangi permintaan komoditas.Sementara, harga kedelai tercatat menguat untuk hari yang kedua. Kontrak kedelai untuk pengiriman November reli 0,8% ke US$ 13,7975 per bushel di Chicago Board of Trade. Sementara, minyak kedelai untuk pengiriman Desember naik 0,7% ke 56,32 sen per pound.Rebound CPO juga tertopang spekulasi berkurangnya produksi Indonesia dan Malaysia selama Ramadhan dan Idul Fitri. "Sehingga suplai akan lebih rendah untuk jangka pendek, dan ini mensupport harga CPO jangka pendek," sebut Ivy Ng.