Setelah enam tahun absen, GM akhirnya bagi dividen



DETROIT. Ini kabar gembira bagi investor General Motors (GM). Raksasa otomotif yang bermarkas di Detroit, Amerika Serikat (AS) ini berencana memberikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Rencana ini tentu merupakan sebuah kabar istimewa. Pasalnya, GM absen membagikan keuntungan labanya kepada investor selama enam tahun berturut-turut.

Sejak bangkrut tahun 2009, GM memang lebih memilih memupuk labanya terus agar neraca keuangan tetap sehat.Kini, setelah enam tahun berlalu, GM bakal membagikan dividen sebesar 30 sen dollar AS per saham. Pembagiannya akan dilakukan pada 28 Maret mendatang. "Dividen yield 3% dari perusahaan yang dalam fase bertumbuh akan sangat menarik investor," ujar David Kudla, Analis Mainstay Capital Management.

Jumlah ini lebih tinggi ketimbang dividen yang dibagikan GM pada Juli 2008 silam, yaitu sebesar 25 sen dollar AS per saham. "Pembagian dividen ini sesuai dengan kondisi keuangan sekaligus menunjukkan optimistis kami terhadap kinerja di masa depan," ujar Dan Ammann, Direktur Keuangan GM, seperti dikutip Bloomberg, kemarin (15/1).


Hingga akhir kuartal III 2013, GM membukukan pendapatan US$ 39 miliar. Jumlahnya dibandingkan periode sama 2012 sebesar US$ 37,6 miliar. Namun, laba bersih pabrik mobil terbesar di AS ini turun tipis menjadi US$ 1,72 miliar dari sebelumnya US$ 1,8 miliar.

Kendati laba akhir 2013 belum dirilis, GM percaya diri bisa membukukan kinerja positif. Salah satu faktor penopang penjualan adalah 18 seri mobil baru yang diluncurkan sepanjang tahun lalu. Kepercayaan diri juga memicu ekspansi GM. Perusahaan ini berniat membenamkan investasi US$ 691 juta di Meksiko. Maklum, GM sudah merancang sederet aksi korporasi di negara itu. Misalnya, memperluas pabrik mesin di Toluca, Meksiko.

Optimisme GM tak lepas dari prospek pasar otomotif yang membaik di masa depan. Penjualan kendaraan diramal bakal ngebut. Konsultan riset IHS Automotive meramal, penjualan otomotif akan menembus angka 85 juta unit tahun 2014. Tahun lalu, penjualan mencapai 82 juta unit.

Gairah penjualan itu diramal terus berlanjut hingga tahun 2018. IHS meneropong, penjualan mobil bakal tembus angka 100 juta unit pada lima tahun mendatang.

Editor: Dessy Rosalina